Prof Ngainun tidak akan menjelaskan bahwa menulis itu mudah atau sulit namun beliau ingin mengajak kita semua bisa menulis dengan cara : menulis.Â
Jika kemudian  muncul pertanyaan apa yg mau ditulis, dai prof Ngainun memberi tips:
 (1) Menulislah hal hal sederhana yg kita alami.Â
Pemgalaman hidup  sehari2 itu adalah menjadi sumber tulisan yg subur . kita jadi mudah menuliskannya karena kita menceritakan yg kita alami sendiri tinggal kita pilih asfek mana yg akan diceritakan. Jangan takut salah jangan takut jelek.  Tulis saja.  Takutlah jika tidak menulis .
(2) Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit.
Bila. sambil menulis dibaca lalu diedit itu akan menejadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Â Nulis ya nulis saja keluarkan apa saja yg ada dipikiran, Â bila sudah selesai menulis atau yg mau ditulis sudah tak ada lagi, Â tinggalkan dahulu. Simpan tulisan. Â Jangan dibaca lagi. Â Temukan suasana psikologis yg berbeda. ENDAPKAN DULU .
pada saat yg berbeda cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide jika memang perlu ditambahkan. Di saat yang berbeda.
Prof. Ngainun selalu membaca ulang tulisannya sebelum mengunggah ke vlog atau kompasiana, Â prinsipnya sederhana : meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginnnya. Karena tulisan adalah jejak langkah kita.
(3) menulis tentang perjalanan.
Suatu perjalanan  juga jenis tulisan yg mudah dibuat. Prof Ngainun menulis perjalanan beliau menjemput SK sebagai  Guru Besar. Semua orang sering melakukan perjalanan nah..  Apa yang kita lakukan diperjalanan  bisa kita tulis,  pergi rekreasi tulislah hal yg ditemui itu mudah karena dialami sendiri.
(4) Menulislah secara ngemil yakni sedikit demi sedikit. Prof. Â Ngainun setiap hari menulis beberapa jenis tulisan tapi sedikit-sedikit. Untuk blog atau kompasiana beliau hanya targetkan 3-5 paragraf.untuk artikel jurnal hanya satu paragraf.