Mahasiswa Universitas Jember yang beranggotakan M. Ardy Ardan, Husnul Khotimah, Lutfia Pradisha, Almas Chintyanna, Kirana, Moh. Irgi Fadhilal Abi, Alvin Siva Ananda, Bima Aditya, Hanifan Solatil, dan Eva Fadhilatur telah meluncurkan inovasi mereka, TURTLESAFE, sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk melindungi telur penyu dari ancaman bencana. Program yang bertajuk "Pengembangan TURTLESAFE: Turtle Egg Rescue and Tracking for Lifesaving and Environmental Safety dalam Upaya Mitigasi Resiko Kebencanaan di Unit Pengelolaan Konservasi Penyu Biosite Sukamade, Ijen Geopark" ini merupakan langkah nyata dalam pelestarian penyu dan pengurangan risiko bencana di wilayah konservasi tersebut.
TURTLESAFE dirancang sebagai pengembangan teknologi kotak inkubator buatan (INTAN Box) yang sebelumnya digunakan dalam upaya konservasi penyu di Biosite Sukamade. TURTLESAFE mampu menyelamatkan INTAN Box melalui sistem pelacakan dan penyelamatan yang inovatif. Harapannya dengan menggunakan TURTLESAFE, telur penyu dapat dilindungi dari predator alami, tsunami, dan ancaman lain yang dapat membahayakan kelangsungan hidup mereka.
Selain memberikan perlindungan bagi telur penyu, TURTLESAFE juga memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi penyu. Dengan adanya TURTLESAFE, diharapkan juga akan tercipta sinergi antara masyarakat setempat dan pengelola konservasi dalam menjaga kelestarian penyu.
Sebagai bagian dari program ini, tim mahasiswa telah melakukan serangkaian kegiatan sosialisasi dan survei lapang di Biosite Sukamade. Kegiatan ini melibatkan penduduk lokal dan pengelola konservasi untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pelestarian penyu dan bagaimana TURTLESAFE dapat membantu melindungi telur penyu dari berbagai ancaman, termasuk bencana alam.
Program ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dan Ijen UNESCO Global Geopark serta masyarakat setempat. Mereka mengapresiasi upaya inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember dalam mengatasi masalah konservasi penyu dan mitigasi risiko bencana.
Keberhasilan realisasi alat TURTLESAFE di Sukamade membuka peluang untuk penerapan teknologi serupa di lokasi-lokasi konservasi penyu lainnya di Indonesia. Tim mahasiswa Universitas Jember berencana untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan TURTLESAFE agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pelestarian penyu.
Dengan komitmen dan dedikasi dari para mahasiswa ini, masa depan penyu di Biosite Sukamade semakin terjamin. TURTLESAFE menjadi simbol dari inovasi dan langkah cerdas dalam menjaga keseimbangan alam serta memberikan perlindungan bagi satwa yang terancam punah.