Mohon tunggu...
Husnul Arifin
Husnul Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Seberapa Penting Peran Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Dalam Sebuah Pertambangan ?

3 Januari 2025   19:56 Diperbarui: 3 Januari 2025   19:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto K3 Pertambangan Sumber:(https://agincourtresources.com/id/2021/12/01/rambu-rambu-k3-pertambangan-untuk-pekerja-)

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah elemen utama dalam sektor industri dan organisasi saat ini, yang berfokus pada perlindungan karyawan agar tetap dalam kondisi sehat, aman, dan produktif saat melaksanakan tugas mereka. Dalam pengertian yang lebih mendalam, keselamatan kerja mencakup usaha untuk menghindari kecelakaan, luka, dan insiden di area kerja, sementara kesehatan kerja meliputi berbagai pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan kesehatan fisik dan mental karyawan. Saat berbicara mengenai penerapan K3, hal ini mencakup cara-cara yang dilakukan di tingkat organisasi dan perorangan untuk membangun lingkungan kerja yang aman dan sehat. Ini melibatkan penyusunan kebijakan dan prosedur K3, memberikan pelatihan bagi karyawan, melakukan pengawasan, serta menggunakan alat pelindung diri dan perangkat K3 lainnya. Implementasi K3 adalah tanggung jawab bersama antara manajemen dan karyawan, dan kesuksesannya tergantung pada komitmen, pemahaman, dan keterlibatan aktif semua pihak (Saraswati et al.,2020).

Keselamatan Operasi Pertambangan mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk memastikan dan menjaga agar operasi tambang berlangsung dengan aman, efisien, dan produktif. Ini dilakukan melalui berbagai langkah, termasuk pengelolaan sistem, pemeliharaan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan tambang, pengamanan instalasi, penilaian kelayakan sarana dan prasarana, kompetensi teknisi, serta penilaian laporan hasil studi teknis di bidang pertambangan (Kepdirjen Minerba 185.K,2019).

Tugas dan Tanggung Jawab Ahli K3 dalam Pertambangan

Seorang profesional K3 bertanggung jawab utama untuk mengenali, menilai, dan mengelola risiko yang ada di lokasi kerja. Berikut beberapa tanggung jawab utama seorang profesional K3 di industri pertambangan:

* Melakukan Identifikasi Risiko

Ahli K3 berkewajiban untuk melakukan penilaian risiko secara teratur guna menemukan kemungkinan bahaya di area tambang. Ini termasuk analisis terhadap alat, lingkungan kerja, dan tata cara operasional.

* Mengembangkan Sistem Manajemen K3

Mereka memiliki peran dalam merancang dan menerapkan sistem manajemen K3 yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, seperti ISO 45001.

* Memberikan Pelatihan dan Edukasi

Ahli K3 diharuskan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya keselamatan kerja, penggunaan alat pelindung diri, dan prosedur darurat.

* Melakukan Inspeksi dan Audit K3

Pemeriksaan berkala diperlukan untuk memastikan semua kegiatan operasional telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan. Ahli K3 juga menjalankan audit internal untuk menilai efektivitas program K3 yang ada.

* Menangani Insiden dan Investigasi Kecelakaan

Saat insiden terjadi, Ahli K3 bertanggung jawab untuk melakukan penyelidikan, menemukan penyebab utama, dan memberikan saran perbaikan agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.

Dampak Positif Keberadaan Ahli K3 di Pertambangan

Kehadiran Ahli K3 memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai aspek operasional di sektor pertambangan, antara lain:

* Meningkatkan Keselamatan Pekerja 

Dengan penerapan sistem K3 yang efektif, risiko kecelakaan kerja dapat dikurangi. Ini tidak hanya melindungi para pekerja tetapi juga menciptakan suasana kerja yang lebih mendukung.

* Mengurangi Kerugian Perusahaan 

Kecelakaan di tempat kerja seringkali mengakibatkan kerugian finansial, baik dari pembayaran kompensasi kepada pekerja maupun kerusakan pada peralatan dan fasilitas. Dengan adanya Ahli K3, kerugian tersebut dapat dikurangi.

* Meningkatkan Produktivitas 

Suasana kerja yang aman dan sehat memungkinkan para pekerja untuk lebih berkonsentrasi dan berproduktivitas tinggi, sehingga kinerja mereka meningkat.

* Memenuhi Kepatuhan Hukum 

Ahli K3 berperan memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan undang-undang yang berkaitan dengan keselamatan kerja, sehingga perusahaan terhindar dari hukuman atau sanksi hukum.

Tantangan yang Dihadapi Ahli K3

Meskipun memiliki posisi yang signifikan, Ahli K3 menghadapi berbagai hambatan, antara lain:

* Minimnya Kesadaran Terhadap Keamanan

Beberapa pekerja mungkin kurang memperhatikan prosedur keselamatan, merasa cukup berpengalaman atau beranggapan bahwa prosedur tersebut tidak vital. Masalah ini membutuhkan pendekatan pendidikan yang berkelanjutan dan kreatif agar pekerja dapat mengerti risiko yang ada serta pentingnya kepatuhan terhadap aturan.

* Keterbatasan Sumber Daya Keuangan

Banyak perusahaan tidak menyediakan dana yang cukup untuk program K3. Hal ini dapat berdampak pada tersedia atau tidaknya alat pelindung diri (APD) berkualitas, pelatihan keselamatan, dan investasi dalam teknologi keselamatan terkini. Ahli K3 perlu mencari cara inovatif untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

* Lingkungan Kerja yang Berubah Cepat

Perubahan kondisi di lokasi tambang, seperti pergeseran tanah, cuaca ekstrim, atau peningkatan beban kerja, membutuhkan penyesuaian rutin terhadap prosedur K3. Ahli K3 harus selalu waspada dalam mengawasi perubahan ini dan memperbaharui prosedur yang diperlukan.

* Kurangnya Dukungan dari Pihak Manajemen 

Dalam beberapa situasi, fokus manajemen lebih kepada target produksi ketimbang aspek keselamatan. Hal ini bisa menghalangi pelaksanaan program K3. Ahli K3 harus dapat membuktikan bahwa keselamatan kerja tidak hanya melindungi pekerja, tetapi juga mendukung efisiensi dan keberlangsungan operasi.

* Keterbatasan Teknologi dan Sarana

Di kawasan pertambangan yang jauh dari pusat, akses terhadap teknologi modern atau infrastruktur yang baik seringkali menjadi kendala. Ahli K3 harus menemukan cara untuk menerapkan langkah-langkah keamanan dengan teknologi yang sederhana namun tetap efektif.

* Beragam Budaya dan Bahasa

Dalam lingkungan kerja yang melibatkan pekerja dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa, komunikasi menjadi tantangan tersendiri. Ahli K3 harus mampu menjelaskan prosedur keselamatan dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh semua pekerja, meskipun ada perbedaan bahasa maupun budaya.

Dengan demikian, tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja bukanlah tugas Ahli K3 sendirian, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari manajemen perusahaan, pekerja, dan semua pihak terkait. Kerjasama ini memastikan bahwa sektor tambang tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, tetapi juga menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Kesimpulan

Pentingnya peran Ahli K3 dalam sektor pertambangan sangat besar. Mereka merupakan garis pertahanan utama dalam menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerja, serta memastikan bahwa operasi tambang dilakukan dengan aman dan efektif. Dengan memberikan dukungan terhadap tugas mereka melalui pelatihan yang memadai, alokasi dana yang cukup, serta peningkatan kesadaran bersama, sektor pertambangan dapat menjadi lebih aman bagi semua individu yang terlibat. Selain itu, investasi dalam aspek keselamatan dan kesehatan kerja juga memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan, seperti meningkatkan keterikatan pekerja, mengurangi biaya terkait kecelakaan, dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bukanlah hanya beban Ahli K3, melainkan juga membutuhkan dukungan penuh dari manajemen perusahaan, para pekerja, dan semua pihak terkait. Kerja sama ini menjamin bahwa industri pertambangan tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan serta kesejahteraan seluruh pihak yang terlibat.

Referensi :

Saraswati, Y., Ridwan, A., & Candra, A. I. (2020). Analisis Penerapan Keselamatan Dan KesehatanKerja (K3) Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus C Unair Surabaya. JURMATEKS : JurnalManajemen Teknologi & Teknik Sipil, 3(2), 495--505. https://doi.org/10.30737/jurmateksPowered by TCPDF (www.tcpdf.org) 11 / 11

Keputusan Dirjen Minerba No.185.K/37.04/DBT., 2019. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan Dan Pelaksanaan, Penilaian, Dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral Dan Batubara. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun