Mohon tunggu...
Husnul Khotimah
Husnul Khotimah Mohon Tunggu... -

komunikasi unsoed 2010 \r\n @nuiunuii\r\nhusnul8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawancara dengan Orang Tua Dion Idol 2012

15 Juni 2012   10:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1339751464575185519

[caption id="attachment_182717" align="alignnone" width="300" caption="Orangtua Dion Idol 2012"][/caption] Anak ku berkata “Lebih baik ditulis supir rental, daripada mengaku anak band tapi begitu audisi sekali  langsung gugur.” 1.    Maaf sebelumnya, siapa nama bapak dan ibu? Nama bapak    : Bapak Untung Nama ibu    : Ibu Lucia Kana 2.    Seperti yang kita ketahui anak bapak/ibu yang bernama Dionisius Agung telah mngikuti kompetisi Indonesian Idol. Apakah bapak/ibu menyetujui nya? Ibu    : Sebenarnya saya kurang setuju, karena sebagai orangtua kita menginginkan         pekerjaan yang lebih matang. Tapi itu sudah kemauan dia, jadi kita mendukung. 3.    Bagaimana perasaan bapak/ibu mengetahui Dion masuk kedalam 15 besar? Ibu     : saya gak yakin sebenarnya, tapi bersyukur pada Tuhan mudah – mudahan pilihan dia itu terbaik. Kaget juga karena waktu dia mendaftar pertama di Jogja itu penuh, lalu ke jakarta minta izin ke saya, namun saya tidak menyetujui karena alasan umurnya yang sudah 25 tahun. “gapapa, ini yang terakhir” Dion meyakinkan saya. Saya pikir tidak berangkat, eh ternyata dia tetap berangkat ke audisi Jakarta. 4.    Sebenarnya apakah motivasi atau tujuan awal Dion mengikuti Indonesian Idol? Hanya iseng atau sudah memiliki ambisi? Ibu    : ini merupakan ambisinya, kalo gak salah ini yang ketiga kalinya dia mengikuti audisi. Dulu pernah di Cirebon, Jogja, dan sekarang Jakarta. 5.    Apakah ada dorongan dari orangtua? Jika ada dalam bentuk apa? Bapak    : bapak membiasakan anak – anak untuk jujur, kerja keras dan ikhlas. Untuk hasil yang diperoleh, kunfayakun biar Tuhan aja. Tapi untuk jujur, kerja keras dan ikhlas bapak mendidik anak – anak seperti itu. Jadi apapun yang mereka kerjakan monggo kami amin amin aja. 6.    Sebelum bertanya lebih lanjut, bagaimana profile dari Dion sendiri? Karakter, umur, pendidikan, pekerjaan, dan anak ke berapa dalam keluarga? Bapak    : Dion seperti mama nya, tidak suka hura-hura, setia pada teman kelompoknya, umurnya 25 tahun, kelahiran temanggung, pendidikan terkhir D3 BSI Purwokerto jurusan manajemen, pekerjaannya segalanya dikerjakan. Waktu itu pernah saat dia kuliah bapak menelepon, Dion ternyata kuliah nyambi kerja jadi sales promotin Suzuki. Saat itu bapak lagi di Makassar. Saya bilang “kok kuliah sambil kerja, kuliahnya cepat selesai gak?”. Dion jawab “gapapa pak, harus belajar mandiri sejak awal. Tapi ya puji Tuhan Alhamdulillah bisa lulus walau empat tahun, harusnya tiga tahun. Dion merupakan anak nomor tiga dari empat bersaudara dan satu – satunya laki laki. 7.    Benar gak sih bahwa Dion dulunya adalah supir rental dan pemain band? Bapak    : Dion memang kerjanya apa aja selain jadi sales promotion, dia juga pernah jadi EO Hitam Putih, nge-band kesana kemari. Kalaupun ditulis supir rental, memang benar dia supir rental. Tapi bukan sebagai kerjaan pokok, jadi EO nya Dion kan punya usaha rental, nah kalau ada tamu-tamu Dion yang antar jemput. Misalnya kaya ada artis di Dinasty,Horizon ada artis  yang datang, Dion yang jemput. Karena Dion pekerja keras dan cuek. Sebenarnya ada satu yang membuat bapak terkejut, saat dia pulang bapak bertanya “kenapa kamu kok ditulis jadi supir rental?” Dion jawab “aku tuh pokoknya udah cerita apa adanya saat wawancara selama ini tuh aku kerjanya apa, bagaimana kuliah, dan kalaupun ditulis supir rental ya biar aja pak. Lebih baik ditulis supir rental, daripada mengaku anak band tapi begitu audisi sekali  langsung gugur.” Dion menambah “lebih baik kita merendah supaya ditinggikan oleh Tuhan, daripada kita meninggikan tapi kita direndahkan oleh Sang Khaliq”. 8.    Bakat menyanyi yang dimiliki Dion nampaknya tidak diragukan lagi, terbukti dari setiap penampilannya yang memukau. Bakat ini turun dari siapa? Bapak : bakat ini dari ibu, kalau menyanyi di Gereja ibu ini kan anggotanya. Tapi kalau menyanyi di organ tunggal tuh bapak. Kalau masalah cueknya Dion ya memang turun dari bapak. 9.    Apakah Dion pernah mengikuti olah vokal? Ibu    : tadinya pernah waktu nge-band di guru vokal walau sebentar. 10.    Dalam setiap penampilannya Dion selalu membawakan lagu “Tanjung Perak”, apakah bapak/ibu mengetahui alasannya? Ataukah ada kenangan tersendiri dengan lagu ini?. Ibu    : sebenarnya saya kurang tau juga, pas liat di Idol saya kaget juga. Bapak    : Dion itu kan tidak mempunyai lagu pilihan khusus, lagu apapun dia nyanyikan, sempat mengobrol dengan bapak “kalo aku nyanyi lagu Anang nanti dibilang fans nya Anang, kalo aku nyayi lagu rege nanti aku dibilang anak rege, jadi aku lebih suka Tanjung perak yang gak ada fans nya”. Ibu    : sekarang malah ada yang bilang “Mas Tanjung Perak”. 11.    Apa harapan bapak/ibu kepada Dion yang saat ini telah masuk kedalam 15 besar Indonesian Idol? Bapak    : disini waktu dia pamit “Dion, bagi bapak tuh kamu udah menang. Lolos audisi Jakarta menyisihkan 8-9 ribu orang calon peserta itu udah menang. Jadi kamu di Indonesian Idol nomor berapapun bagi bapak sama aja kamu udah menang, yang penting kerja keras sungguh – sungguh, soal hasil serahkan sama Tuhan”. Karena bapak tidak mengharapkan Dion juara satu ataupun dua, yang penting terbaik menurut Tuhan. Ibu    : kalau jadi orang harus rendah hati dan berdoa. Ya gitu aja. Bapak    : saya mau tambahkan, Kami punya anak pertama dan kedua perempuan. Maka saya memohon kepada Tuhan, “Tuhan, kalau boleh berilah saya anak laki – laki” saya selalu berdoa dua hari sekali sesuai dengan keyakinan kami, Katholik. Kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah Dion. Jadi menerima Dion kemarin dalam keadaan ini, aku kembalikan pada Tuhan, Tuhan mau membawa kemana anak ku ini, aku minta Barokah-Mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun