Mohon tunggu...
Husnul Hofifah
Husnul Hofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

We will never know the real answer before we try.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Kemampuan Finansial: Kunci Kesuksesan UMKM Di Era Modern

8 Januari 2025   21:26 Diperbarui: 8 Januari 2025   21:25 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Efektivitas sistem akuntansi sederhana memiliki hubungan erat dengan tingkat literasi keuangan individu atau organisasi yang menggunakannya. Literasi keuangan, yang mencakup pemahaman tentang konsep dasar keuangan seperti pengelolaan anggaran, perencanaan keuangan, dan pencatatan transaksi, menjadi fondasi penting dalam menjalankan sistem akuntansi sederhana dengan baik. Sistem ini dirancang untuk mempermudah pengguna dalam mencatat transaksi keuangan sehari-hari dan menyusun laporan keuangan sederhana. Namun, tanpa literasi keuangan yang memadai, pengguna sering kali tidak memahami pentingnya mencatat setiap transaksi atau bahkan keliru dalam melakukan pencatatan, sehingga informasi yang dihasilkan kurang akurat dan sulit digunakan untuk pengambilan keputusan.

Tingkat literasi keuangan yang baik memungkinkan individu atau organisasi untuk memaksimalkan manfaat dari sistem akuntansi sederhana. Mereka yang memiliki pemahaman keuangan yang cukup, mampu mengelola keuangan dengan lebih terstruktur, menghindari kesalahan pencatatan, dan menggunakan data keuangan untuk menyusun strategi yang tepat. Sebaliknya, rendahnya literasi keuangan dapat menyebabkan sistem akuntansi sederhana tidak berjalan efektif, karena pengguna mungkin tidak konsisten dalam mencatat atau kurang memahami bagaimana data yang dihasilkan dapat mendukung pengelolaan keuangan. Efektivitas sistem akuntansi sederhana tidak hanya bergantung pada perangkat atau metode yang digunakan, tetapi juga pada kemampuan pengguna dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keuangan dasar.

Peningkatan literasi keuangan dari tahun ke tahun mencerminkan upaya yang terus dilakukan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang pengelolaan keuangan. Meski sempat mengalami fluktuasi, tren ini menunjukkan adanya perhatian yang signifikan terhadap pentingnya literasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebih baik, baik secara individu maupun organisasi. Literasi keuangan yang meningkat diharapkan dapat berkontribusi pada efektivitas penerapan sistem akuntansi sederhana, mengingat pemahaman yang lebih baik tentang konsep keuangan akan mempermudah individu dalam mencatat, mengelola, dan menganalisis transaksi keuangan. Peningkatan literasi keuangan bukan hanya menjadi tujuan jangka pendek, tetapi juga fondasi bagi pengelolaan keuangan yang lebih berkelanjutan dan terintegrasi.
Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. UKM menyumbang sebagian besar lapangan kerja dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Meskipun memiliki potensi besar, UKM sering menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses terhadap modal, keterbatasan teknologi, dan kurangnya kemampuan manajerial, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Salah satu isu yang paling sering muncul adalah kurangnya pencatatan keuangan yang memadai, yang berujung pada ketidakmampuan untuk mengevaluasi kinerja usaha atau membuat keputusan strategis. Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan sistem akuntansi sederhana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan UKM.
Sistem akuntansi sederhana dirancang untuk membantu UKM mencatat transaksi keuangan dengan cara yang praktis dan tidak rumit. Sistem ini menjadi alat penting bagi pemilik usaha untuk memahami posisi keuangan mereka, seperti pendapatan, pengeluaran, dan laba bersih. Namun, keberhasilan implementasi sistem ini sangat dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan pelaku usaha. Tanpa pemahaman yang baik tentang pentingnya pencatatan keuangan, banyak pelaku UKM cenderung mengabaikan penggunaan sistem tersebut, meskipun alatnya sudah tersedia. Literasi keuangan, dalam konteks ini, menjadi penggerak utama yang memastikan sistem akuntansi sederhana dapat diimplementasikan secara efektif.
Literasi keuangan yang baik membantu pelaku UKM untuk memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan, seperti pentingnya mencatat setiap transaksi, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, serta menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan literasi keuangan yang memadai, sistem akuntansi sederhana dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memonitor arus kas, merencanakan investasi, dan mengelola risiko keuangan. Selain itu, literasi keuangan juga membantu pelaku usaha untuk memanfaatkan data keuangan yang dihasilkan sistem tersebut untuk mendukung pengajuan kredit atau pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
Kombinasi antara sistem akuntansi sederhana yang dirancang dengan baik dan literasi keuangan yang cukup mampu memberikan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan keuangan UKM. Pelaku usaha tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dalam pencatatan, tetapi juga memperbaiki manajemen keuangan secara keseluruhan. Dengan informasi keuangan yang lebih terstruktur dan akurat, UKM memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang, memperluas jaringan pasar, dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan yang semakin ketat. Dalam jangka panjang, hal ini juga berkontribusi pada penguatan stabilitas ekonomi lokal.
Untuk mencapai efektivitas tersebut, diperlukan dukungan yang berkelanjutan, baik dari pemerintah maupun lembaga non-pemerintah, dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan akses terhadap sumber daya yang relevan. Peningkatan literasi keuangan harus menjadi prioritas dalam program pemberdayaan UKM, karena tanpa pengetahuan yang memadai, sistem akuntansi sederhana tidak akan memberikan manfaat yang optimal. Dengan sinergi antara pengembangan literasi keuangan dan penerapan sistem akuntansi sederhana, UKM dapat menghadapi tantangan pengelolaan keuangan dengan lebih percaya diri, menciptakan keberlanjutan usaha yang lebih kuat, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Sumber: Purwanti, Universita Pelita Bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun