Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Agama yang Merangkul Semua : Inklusivitas Dimulai di Madrasah

23 Januari 2025   07:13 Diperbarui: 23 Januari 2025   07:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Qari tuna netra ini menginspirasi siswa-siswi dengan kemampuannya membaca Al-Qur'an braille. Belajar inklusif penuh makna! (dokpri)" 

"Di madrasah, pendidikan agama tidak hanya mengajarkan doa, tetapi juga empati untuk memahami dan merangkul perbedaan."

 Madrasah sebagai Ruang Inklusif untuk Semua Anak

Madrasah selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan agama yang menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral. Namun, apakah kita pernah bertanya, apakah semua anak benar-benar merasa diterima di dalamnya? Dengan diterbitkannya PMA No. 1 Tahun 2024, perhatian pada inklusivitas di madrasah semakin nyata. Peraturan ini membuka pintu bagi madrasah untuk menjadi lebih inklusif, tidak hanya bagi siswa dengan kemampuan berbeda, tetapi juga untuk membangun nilai-nilai agama yang merangkul semua tanpa diskriminasi.

Bayangkan, seorang anak penyandang tunanetra bisa belajar membaca Al-Qur'an dengan metode Braille, atau seorang siswa dengan spektrum autisme mendapatkan pendampingan yang sesuai. Inilah bentuk nyata dari pendidikan agama yang tidak hanya mengajarkan doa, tetapi juga empati. Namun, bagaimana sebenarnya madrasah dapat mengintegrasikan inklusivitas ke dalam pendidikan agama mereka?

Nilai Agama sebagai Fondasi Inklusivitas

Pendidikan agama sering kali dilihat sebagai fokus pada pemahaman teks-teks suci dan praktik keagamaan. Tetapi, esensinya jauh lebih luas. Nilai-nilai kasih sayang, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan adalah inti dari agama itu sendiri. Dengan hadirnya PMA No. 1 Tahun 2024, madrasah didorong untuk menyediakan akomodasi yang layak bagi semua siswa, termasuk peserta didik penyandang disabilitas. Ini adalah langkah besar yang membutuhkan kerja sama dari semua pihak---guru, siswa, orang tua, dan komunitas.

Namun, tantangan tidak sedikit. Guru di madrasah harus bertransformasi menjadi fasilitator yang memahami kebutuhan beragam siswa. Tidak hanya itu, sumber daya dan pelatihan juga menjadi tantangan besar. Apakah madrasah memiliki cukup dukungan untuk memfasilitasi siswa dengan kebutuhan khusus? Dan yang terpenting, bagaimana nilai-nilai agama dapat menjadi landasan bagi inklusivitas?

Membangun Empati Melalui Pendidikan Agama

Inklusivitas bukan hanya tentang memberi ruang, tetapi juga menciptakan lingkungan yang memberdayakan. Sebuah madrasah yang inklusif dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi semua siswa, baik yang memiliki kebutuhan khusus maupun tidak. Ketika seorang siswa melihat temannya yang tunarungu diajarkan doa menggunakan bahasa isyarat, ia tidak hanya belajar agama, tetapi juga belajar empati dan penghargaan terhadap sesama.

Bayangkan jika madrasah mulai mengintegrasikan metode pembelajaran yang inklusif, seperti membaca Al-Qur'an dengan Braille, kelas fiqih yang dilengkapi dengan alat bantu visual, atau diskusi kelompok yang mengakomodasi siswa dengan spektrum autisme. Tidak hanya siswa dengan kebutuhan khusus yang merasa diterima, tetapi siswa lain juga belajar memahami keberagaman. Inklusivitas ini bukan hanya memberikan manfaat pendidikan, tetapi juga membentuk generasi yang lebih toleran dan peduli.

Nilai-nilai agama yang diajarkan di madrasah akan menjadi lebih hidup ketika diaplikasikan dalam konteks keberagaman. Prinsip kasih sayang dalam agama, misalnya, dapat diwujudkan melalui program mentoring, di mana siswa tanpa kebutuhan khusus membantu temannya yang memerlukan dukungan lebih. Demikian pula, pelajaran tentang keadilan dapat dipraktikkan dengan memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas.

Langkah Nyata untuk Mengintegrasikan Inklusivitas di Madrasah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun