Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Literasi Bukan Sekadar Membaca dan Menulis

12 September 2024   14:57 Diperbarui: 12 September 2024   14:58 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Workshop-IGI (Dokumen Pribadi)

"Literasi bukan sekadar kemampuan, tetapi sebuah keterampilan hidup yang harus dipupuk dan dikembangkan." 

Null-Red.Literasi sering kali hanya dikaitkan dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi sejatinya, literasi mencakup spektrum kemampuan yang jauh lebih luas. Dalam konteks pendidikan saat ini, literasi bukan hanya tentang keterampilan berbahasa, tetapi juga tentang bagaimana memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dan konteks.

Saat ini, saya mengikuti Workshop Pengembangan Kompetensi Pedagogi dalam Pembelajaran Literasi Numerasi yang Menyenangkan yang diadakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Selatan yang akan berlangsung hingga 13 September 2024. Kegiatan ini memberikan banyak wawasan tentang pentingnya literasi yang lebih mendalam dalam dunia pendidikan dan bagaimana kita, sebagai guru, dapat memperbaiki cara mengajarkannya kepada para siswa.

Mengapa Literasi Lebih dari Sekadar Kemampuan Berbahasa?

  1. Pemahaman Konteks dan Informasi:Literasi melibatkan kemampuan untuk memahami dan menafsirkan informasi dalam berbagai konteks, termasuk teks tertulis, visual, digital, dan multimedia. Misalnya, dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, literasi juga mencakup kemampuan untuk memahami konteks sosial, budaya, dan kognitif yang jauh lebih kompleks daripada sekadar kemampuan berbahasa.

  2. Berpikir Kritis:Literasi adalah tentang berpikir kritis, menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang diterima. Ini berarti kita perlu menilai kredibilitas, relevansi, dan keakuratan informasi. Dalam pendidikan, kemampuan berpikir kritis ini sangat penting untuk dikembangkan, agar siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga mampu berpikir secara logis dan kritis.

  3. Keterampilan Multimodal:Literasi modern menuntut keterampilan untuk memahami dan menggunakan berbagai jenis media, termasuk teks, gambar, grafik, video, dan elemen digital lainnya. Sebagai contoh, literasi digital menuntut kemampuan untuk berinteraksi dengan teknologi dan memahami informasi dalam berbagai format.

  4. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari:Literasi juga terkait dengan bagaimana kita menggunakan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti memecahkan masalah, membuat keputusan, atau berkomunikasi secara efektif. Literasi berarti mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan praktis dalam kehidupan nyata.

Antusias  peserta pelatihan IGI-BGP Kalsel (Dokumentasi Pribadi)
Antusias  peserta pelatihan IGI-BGP Kalsel (Dokumentasi Pribadi)

Peran Penting Pelatihan Guru dalam Meningkatkan Literasi:

Dari workshop yang saya hadiri, terlihat jelas bahwa peningkatan literasi di kalangan siswa memerlukan kontribusi besar dari guru. Guru perlu memahami bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab satu mata pelajaran, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh tenaga pendidik. Di sinilah peran pelatihan guru menjadi sangat penting.

Organisasi seperti IGI - Ikatan Guru Indonesia memberikan kontribusi besar dengan mengadakan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan literasi. Kegiatan seperti ini membantu para guru mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif, menyenangkan, dan efektif dalam mengajarkan literasi kepada siswa.

Kolaborasi dengan Organisasi Profesi Guru:

Keterlibatan organisasi profesi guru, seperti IGI, menjadi sangat krusial dalam mendukung para guru untuk terus belajar dan berkembang. Kerjasama dengan BGP (Balai Guru Penggerak) Kalimantan Selatan, seperti yang dilakukan dalam workshop ini, memungkinkan para guru untuk saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi efektif dalam mengajarkan literasi dan numerasi.

Kita perlu mendukung lebih banyak pelatihan seperti ini untuk memastikan bahwa semua guru memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengembangkan literasi siswa secara komprehensif.

Suasana Pembukaan Workshop bersama IGI-BGP (Dokumen Panitia)
Suasana Pembukaan Workshop bersama IGI-BGP (Dokumen Panitia)

Pentingnya Dukungan Berkelanjutan untuk Literasi

Memahami bahwa literasi lebih dari sekadar kemampuan berbahasa adalah langkah awal yang penting bagi kita sebagai guru. Dengan terus berkolaborasi, belajar, dan memperbaiki metode pengajaran, kita dapat meningkatkan kualitas literasi siswa di seluruh Indonesia.

Mari bersama-sama, sebagai pendidik dan anggota masyarakat, mendukung pengembangan literasi yang lebih luas dan mendalam untuk masa depan yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun