Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencegah Kejahatan terhadap Penyandang Tuna Netra, Pentingnya Kesadaran dan Layanan Darurat di Banjarbaru

7 September 2024   15:06 Diperbarui: 7 September 2024   15:07 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika satu pintu tertutup, bersama-sama kita bisa membuka pintu lain menuju keamanan dan perlindungan bagi semua."

Null-Red.Banjarbaru, sebuah kota yang berkembang dengan berbagai inisiatif baru, baru saja meluncurkan layanan Call Center 112 sebagai nomor panggilan darurat. Layanan ini gratis, bebas pulsa, dan aktif 24 jam setiap hari untuk menangani berbagai situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, gangguan keamanan, hingga tindak kriminal. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga kota.

Namun, di balik kemajuan ini, ada cerita yang mengkhawatirkan. Baru-baru ini, banyak teman-teman penyandang tuna netra (tunet) di Kota Banjarbaru menjadi korban kejahatan. Sigit Kurniawan, Ketua Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra (YKTN), melaporkan adanya peningkatan kasus penipuan dan pencurian yang menargetkan tunet di kota ini.

Modus Kejahatan yang Menargetkan Penyandang Tuna Netra

Para tunet ini menjadi sasaran empuk berbagai modus kejahatan. Ada pelaku yang berpura-pura meminta jasa pijat, mengingat banyak dari penyandang tuna netra memiliki kemampuan pijat yang terampil dan membuka layanan di sekretariat YKTN di Jalan Gotong Royong, Kota Banjarbaru. Mereka berpura-pura menjadi pelanggan hanya untuk mencuri barang berharga milik tunet saat mereka lengah.

Selain menawarkan jasa pijat, beberapa penyandang tuna netra juga menjadi pedagang asongan keliling. Pada awalnya, reaksi masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif karena mereka dianggap tidak hanya menjadi peminta-minta dengan dalih buta, tetapi juga berusaha mandiri dengan berdagang. Namun, lambat laun, mereka mulai menjadi incaran pelaku kejahatan yang memanfaatkan situasi untuk mencuri uang mereka, dengan berbagai dalih seperti membeli dagangan atau menukar uang.

Kejadian-kejadian ini bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga mengancam rasa aman dan kepercayaan diri para penyandang tuna netra dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka yang seharusnya mendapat dukungan dan perlindungan, justru menjadi korban dari niat buruk orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Pentingnya Pelatihan Khusus bagi Petugas Call Center 112

Namun, ada satu hambatan yang perlu diperhatikan ketika menggunakan Call Center 112 ini. Teman-teman tunet mungkin mengalami kesulitan untuk mendeskripsikan ciri-ciri fisik pelaku kejahatan. Oleh karena itu, penting bagi petugas di call center untuk mendapatkan pelatihan khusus dalam menangani pengaduan dari tunet.

Petugas perlu dilatih untuk mengajukan pertanyaan yang lebih relevan, seperti meminta deskripsi suara, logat, nada bicara, atau bahkan aroma tertentu yang dapat menjadi petunjuk. Selain itu, empati, kesabaran, dan pemahaman terhadap keterbatasan visual sangat penting untuk memastikan bahwa pelapor merasa didengar dan dilayani dengan baik.

Pelatihan ini juga bisa mencakup penggunaan metode lain untuk mengidentifikasi pelaku dan memastikan keamanan pelapor, seperti memberi petunjuk yang aman dan efektif bagi tunet atau menghubungi orang lain yang dapat membantu. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa semua warga, termasuk tunet, merasa aman dan didukung sepenuhnya oleh layanan ini.

Menggunakan Call Center 112 untuk Keamanan yang Lebih Baik

Layanan Call Center 112 melayani berbagai situasi darurat, termasuk tindak kriminal. Artinya, jika ada kejadian yang membahayakan seperti penipuan atau pencurian yang menargetkan warga, termasuk tunet, masyarakat dapat segera menghubungi nomor darurat ini. Layanan ini gratis dan siap melayani 24 jam sehari, memberikan akses cepat untuk mendapatkan bantuan dalam situasi darurat.

Dengan peluncuran Call Center 112 ini, kita memiliki kesempatan untuk meningkatkan keamanan dan rasa aman bagi seluruh warga, termasuk teman-teman penyandang tuna netra yang rentan menjadi target kejahatan. Semoga dengan adanya layanan ini, kasus-kasus seperti penipuan dan pencurian yang akhir-akhir ini marak terjadi bisa ditanggulangi dengan lebih cepat dan efektif.

Bersama-sama Melindungi dan Mendukung Tunet

Mari kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama. Jika Anda mengetahui atau melihat ada tindakan mencurigakan yang melibatkan penipuan atau pencurian terhadap penyandang tuna netra, segera laporkan ke Call Center 112. Kita semua memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua, terutama bagi teman-teman kita yang memiliki keterbatasan fisik.

Kita berharap agar pelaku-pelaku kejahatan ini segera tertangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Mari kita bersama-sama berdoa untuk keamanan dan kenyamanan saudara-saudara kita yang penyandang tuna netra, serta terus memperjuangkan hak-hak mereka untuk hidup dengan tenang dan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun