Mohon tunggu...
Husni Mubarok
Husni Mubarok Mohon Tunggu... Politisi - Nama: Husni mubarok, Desa montor, kec. Banyuates, kab. Sampang, madura

Sayangi aku karna allah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendidikan Tinggi Ternyata Tidak Mampu Menghasilkan Orang untuk Berpikir

4 Desember 2020   02:13 Diperbarui: 4 Desember 2020   16:09 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Munculnya berbagai masalah di masyarakat seperti berbagai tindakan kriminal dan memalukan adalah akibat dari kelakuan orang tidak berfikir. Masalah seperti korupsi, kolusi dan nepotisme masih saja terjadi di tengah semakin tingginya pendidikan warga negara Indonesia, mengapa demikian? 

Orang Pintar Belum Tentu untuk berfikir Sekolah tinggi hingga bergelar doctor atau bahkan professor nyatanya belum tentu mampu mengubah kelakuan seseorang. Mungkin sekolah tinggi di Indonesia telah berhasil menghasilkan orang-orang pintar namun belum tentu menghasilkan orang untuk berfikir. Buktinya masih banyak penjahat yang bergelar sarjana bahkan professor yang harus mendekam di penjara. 

Pola pendidikan formal di Indonesia memang hanya mengajarkan bidang keilmuan pengetahuan dan teknologi saja yang membuat orang semakin pintar. Namun sayangnya dalam hal budi pekerti yang membuat orang menjadi  tidak diajarkan tidak berfikir. Dari situlah sebabnya mengapa orang pintar masih banyak yang melakukan tindakan memalukan seperti korupsi.

 Mungkin memang hanya di Indonesia mantan narapidana korupsi masih bisa dijadikan pemimpin sebuah instansi. Hal ini bukankah seharusnya menjadi hal yang memalukan bagi semua pihak, padahal masih banyak orang yang berfikir cerdik  di luar sana tapi tidak dipilih. 

Revisi Sistem Pendidikan Formal Bisa Jadi Solusi

 Jika sistem pendidikan formal di Indonesia segera di revisi dengan mementingkan proses tidak hanya hasil ini akan mencetak orang-orang berfikir . Bagi orang yang terbiasa tidak berfikir dengan melihat hasil saja memang tidak akan mempedulikan bagaimana cara atau proses mendapatkannya. Tidak peduli cara benar atau tidak yang ditempuh yang penting hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

 Di situlah letak kesalahan sistem di negeri ini, yang membiarkan anak didiknya menggunakan segala cara untuk memperoleh hasil yang ditargetkan. Padahal cara yang ditempuh seharusnya juga masuk ke dalam penilaian apakah caranya benar atau caranya salah. Dengan demikian artinya memperhatikan proses untuk memperoleh hasil yang diinginkan. 

Impact dari sistem pendidikan yang mementingkan proses adalah lahir orang-orang pintar yang berfikir bukan orang pintar yang sok pintar. Jika Indonesia mampu mengubah sistem pendidikannya menjadi seperti ini, maka bukan tidak mungkin jika Indonesia akan bersih dari korupsi. Saatnya semua pihak berjuang dan mewujudkan Indonesia bersih dari korupsi melalui bidang pendidikan. Pendidikan bisa dimulai dari usia dini di rumah, orang tua di rumah harusnya juga berusaha menciptakan calon orang yang berfikir bukan hanya orang yang pintar.

Penulis: Husni mubarok 

Fakultas/prodi : Fisip/ilmu pemerintahan

Mahasiswa dari: universitas muhammadiyah malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun