Mohon tunggu...
Husni Fahruddin
Husni Fahruddin Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat, politisi dan jurnalis

Koordinator Youth Institute, BORNEO (Barisan Oposisi Rakyat Nasional dan Elaborasi Organisasi), FORMAS (Forum Organisasi Masyarakat), Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), Advokat & legal Auditor

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Rencana Pemisahan Pilpres dan Pileg 2024, Pengkhianatan atas Perjuangan dan Pengorbanan Pahlawan Demokrasi

26 April 2019   16:34 Diperbarui: 29 April 2019   08:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun rincian alokasi penganggaran untuk Pemilu 2019 terbagi dalam kelompok penyelenggaraan, pengawasan dan kegiatan pendukung seperti keamanan.

Pada alokasi anggaran penyelenggaraan dianggarkan Rp25,59 triliun di KPU. Sedangkan anggaran pengawasan ditetapkan Rp4,85 triliun dan anggaran keamanan dialokasikan sebesar Rp3,29 triliun.

Indonesia telah berhasil melaksanakan pemilu terbesar, tersukses dan teraman sepanjang sejarah peradaban manusia.

Ukurannya tidak hanya pada jumlah pemilih yang besar namun keheterogenan latar belakang pemilih dan keadaan geografis yang luas serta sulit adalah beberapa faktor yang mengantarkan Indonesia sebagai bangsa yang paling demokratis di dunia.

Keberhasilan yang disertai pengorbanan yang besar ini baik dari sisi harta dan jiwa raga selayaknya tetap harus dilanjutkan.

Janganlah ingin membunuh tikus tapi gudangnya yang dibakar, janganlah ingin mengurangi dampak negatif pemilu serentak dengan cara kembali memisahkan Pilpres dan Pileg.

Hargailah pengorbanan pahlawan demokrasi dengan tetap meneruskan pemilu yang menyerentakan Pilpres dan Pileg di 2024 dengan melakukan evaluasi menyeluruh, memperbaiki yang kurang dan menyempurnakan yang baik.

Bangsa Indonesia bukan bangsa yang mudah menyerah, pengorbanan pahlawan demokrasi jangan pernah di sia-siakan dengan begitu mudahnya menyatakan pemilu 2019 ini adalah sebuah kegagalan. Pemilu 2024 harus tetap berjalan dengan menyerentakkan Pilpres dan Pileg, namun tentu saja dengan tata cara pelaksanaan yang lebih sempurna, --- belajar dari kesalahan---.

Indonesia telah memasuki zaman millenial, yang dirasuki revolusi industri 4.0. Secara teknis pemerintah dan penyelenggara pemilu, diwajibkan untuk menyempurnakan pemilu yang akan datang dengan lebih modern berbasis digital agar efektif dan efesien tanpa mengurangi prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun