Rakyat berharap kepada para ksatria TNI/POLRI agar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, tidak memihak, keberpihakannya hanya kepada Rakyat dan Bangsa Indonesia.
Rakyat harus bisa menjadi pasukan pengawal penyelenggara pemilu, kritik dan saran konstruktif harus disampaikan rakyat dengan cara bermartabat bila menemukan celah kekurangan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.
Rakyat harus bisa menjadi tameng penyelenggara pemilu, demi menjaga netralitas dan kesolidan para komisoner agar tidak terkontaminasi oleh tipu daya politik praktis.
Konspirasi tingkat tinggi untuk menjatuhkan kredibilitas penyelenggara pemilu, sudah tampak jelas terpampang. Rakyat harus sadar bahwa pemilu kali ini menyerentakkan Pilpres dan Pileg, menggabungkan dua ambisi kekuasaan politik, penguasaan pemerintahan dan penguasaan parlemen.
Bila kekuasaan eksekutif yang melaksanakan undang-undang dapat diraih seiring dengan raihan penguasaan legislatif pembuat undang-undang maka selanjutnya mudah mengatur yudikatif pengawas pelaksana undang-undang. Inilah sejatinya kekuasaan maha sempurna dalam menguasai sebuah negara.
Rakyat harus menyadari betapa pentingnya hasil dari 17 April 2019, resultanta luber dan jurdil merupakan indikator dari keberhasilan pesta demokrasi, yang tergantung di tangan penyelenggara pemilu.
KPU dan Bawaslu dari pusat sampai tingkat terendah harus mendapatkan apresiasi, empati dan dukungan rakyat.
Jaga institusi penyelenggara pemilu, perkuat komisoner-komisoner penyelenggara pemilu dan selamatkan penyelenggara pemilu dari konspirasi yang akan mendelegitimasinya.
Penulis:
M Husni Fahruddin Ayub (Koordinator Youth Institute)
#savepenyelenggarapemilu