Mohon tunggu...
Anshor Kombor
Anshor Kombor Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang terus belajar

Menulis menulis dan menulis hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menengok Lebih Dekat Kepemimpinan Rismaharini

11 November 2015   14:53 Diperbarui: 11 November 2015   15:50 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada gilirannya dua sisi yang tampak. Di satu sisi, kepemimpinannya berkarakter merakyat. Sisi lainnya, menampilkan personifikasi birokrat yang properubahan dan bervisi ke depan. Lebih menarik lagi, keduanya mengalir begitu saja dalam setiap kebijakannya, yang senantiasa melibatkan jajaran penegak hukum dan tenaga ahli di luar pemerintahannya, sehingga terhindar dari hal-hal yang ndak diinginkan.

Ketiga, ndak kalah menarik, dimensi keagamaan turut mewarnai kepemimpinannya. Jika menilik seksama, Bu Risma sosok yang religius meski ndak terlalu menonjolkan simbol maupun atribut formal agama. Seringkali cukup dengan penampilan berbalut jilbab yang simpel kaprahnya dipakai kaum muslimah. Namun, keberagamaannya terejawantah secara esensial dalam praktik-praktik yang menyentuh relung kehidupan sosial-ekonomi masyarakat. Dalam hal ini, dirinya boleh dibilang Walikota sejuta umat.

Gebrakannya yang tegas menutup lokalisasi Dolly misalnya, bukan semata beralasan maksiat-syar'i. Tapi, hendaknya lebih dipahami sebagai ikhtiar menghentikan ketergantungan artifisial yang tanpa disadari, telah membuat kaum hawa pekerjanya terpuruk melulu dalam ketidakberdayaan selama ini. Langkahnya itu juga demi menyelamatkan generasi mendatang. Diharapkan, ketika ia terpilih kembali sebagai Walikota, akan menyosialisasikan program lanjutan terkait secara simultan dan permanen yang semakin mencerahkan nanti.

Cukup tiga hal tersebut yang bisa saya kemukakan, sejalan renungan pribadi atas kepemimpinannya, dan catatam setelah memahami lebih dekat Bu Risma dalam silaturrahim beberapa hari lalu. Selanjutnya monggo tambahkan sendiri berdasar pengalaman masing-masing. Lagi pula jika mengupas tuntas seluruhnya, nanti dianggap terlalu memujinya.

Jika dirasa tersisa pertanyaan, apakah Bu Risma ndak memiliki kekurangan? Tentu saja ia mempunyai kekurangan, sebagai manusia biasa dan pemimpin yang mengurus banyak bawahan dan seabrek persoalan. Kekurangannya bahkan dapat ndak terhitung lagi, di hadapan pihak-pihak yang mungkin dirugikan selama kepemimpinannya. Pada akhirnya ia pun memasrahkan segala kinerjanya berikut problematika dan tantangan yang dihadapi ke hadirat Gusti Tuhan sepenuhnya.

Keterangan Foto:

- Ilustrasi: Bu Risma bareng anak tunagrahita dalam acara pameran lukisan anak-anak bersangkutan (sumber: Junanto Herdiawan)
- Foto 2: Acara jumpa teman-teman Konek bersama Bu Risma (sumber: Facebook Konek)
- Foto 3: Bu Risma memeluk anak berkebutuhan khusus dalam sebuah acara (sumber: Tempo)
- Foto 4: Ngobrol santai Bu Risma dengan teman-teman Konek (sumber: Facebook Konek)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun