Mohon tunggu...
Anshor Kombor
Anshor Kombor Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang terus belajar

Menulis menulis dan menulis hehehe...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Antara Sepotong Kenangan dan Samsung Galaxy Note5

16 September 2015   23:07 Diperbarui: 17 September 2015   00:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Smartphone Samsung Galaxy Note5 (sumber: www.samsung.com)"][/caption]

Boleh dong saya mengenang sejenak, tentang awal-awal belajar menulis dulu (sekarang juga tetap masih belajar menulis). Pada masa itu saya menulis di buku tulis, setiap kali menemukan ide. Biasanya saya mencomot lembar per lembarnya. Jika satu lembar sudah terisi penuh dengan catatan, saya akan mengambil lembaran berikutnya. Ketika semua lembarannya sudah terpakai, lalu saya membeli buku tulis baru. Habis, beli lagi, dan seterusnya. Begitu pula saat pulpen habis.

Kadang saya menghabiskan hampir separuh buku tulis, yang kaprahnya berisi tiga puluh dua lembar seluruhnya, hanya untuk membikin satu tulisan. Padahal, membuat satu tulisan jadi, hanya perlu dua lembar yang menjadi empat halaman bolak-balik ketika dilipat. Seukuran ketentuan batas jumlah kata umumnya artikel. Lantaran sering membeli buku tulis di toko peracangan langganan di kampung, penjualnya bertanya-tanya untuk keperluan apa, mengingat saya bukan lagi murid sekolah hehehe...

Maklum, jika coretan ralat telah sesak, tentu saya harus memakai lembaran baru, sampai benar-benar fixed tanpa perbaikan dan tertulis ulang dengan rapi. Baru kemudian saya ketik di rental komputer atau warnet. Celakanya, ndak jarang ide-ide segar justru kerap nongol di waktu yang ndak tepat. Semisal kala saya ndak sedang berada dekat buku tulis, atau tengah di luar rumah.

Saya beralih menulis dengan media ponsel, karena tuntutan bergerak aktif beberapa waktu kemudian. Itu pun sebatas Handphone jadul ”nitnunit” berseri 3315 yang masih bernada dering poliponik, layarnya sewarna kuning, meski sempat berjaya merajai pasaran di eranya. Caranya, saya menulis sebagai teks SMS, tiap ketiban inspirasi di mana pun sewaktu-waktu, dan menyimpannya pada draf pesan. Bahkan, saya acap menyimpan sederet konsep pesan singkat, karena terbatasnya kapasitas penulisan karakter hurufnya. Lalu, saya menyalinnya setiba di rumah, berlomba dengan layarnya yang cepat padam.

Pelan-pelan lantas saya ndak memakai buku tulis lagi, kian terbiasa menggunakan ponsel untuk terus menulis di masa-masa berikutnya. Serakan lembaran buku tulis hasil goresan saya, pernah berbendel-bendel diikat karet gelang. Terlebih ketika memegang Handphone yang boleh dibilang lebih memenuhi kebutuhan dari sebelumnya. Dilengkapi aplikasi memo dan kamera, meski resolusinya tergolong minim.

Terakhir kali saya makin dimudahkan untuk menulis, dengan ponsel berikutnya yang bisa langsung memindahkan tulisan dan bermedia sosial. Dengan begitu, setiap konsep yang tersimpan, saya copy paste ke draf catatan Facebook lebih dulu, sebelum diketik maupun diperbaiki di rental komputer atau warnet. Jadi, penulisannya semakin lancar kendati masih perlu kesabaran menjalaninya, ketimbang menulis dengan buku tulis. Saya pun bisa mengabadikan gambar-gambar yang sekiranya menarik di sekitar.

Itulah secuil proses yang pernah saya nikmati, mungkin seperti yang dikatakan sebagian Kompasianer, ”jalan panjang” menyusuri rimba kepenulisan dulu. Namun, bukan mustahil itu masih kalah panjang, dibandingkan jalan para sedulur yang menggeluti tulis-menulis hingga berdarah-darah. Alhamdulillah, Puji Tuhan, ketika berbagai sarana jauh lebih memadahi dengan sejumlah pilihan kini, ide-ide justru kadang suka ngumpet untuk dituangkan dalam tulisan. Oalaaah...

Menengok Samsung Galaxy Note
Nah, saat membaca informasi tentang Smartphone keluaran terbaru, dalam even Blog Competition di Kompasiana kali ini, kenangan seru masa silam itu menggelitik rasa penasaran. Seperti apa rasanya Bergerak Aktif Bersama Samsung Galaxy Note5 yo? Tampilan luarnya yang berkesan elegan saja tampak begitu menggiurkan.

[caption caption="Hasil jepretan kamera Samsung Galaxy Note5 (sumber: www.samsung.com)"]

[/caption]

Lebih-lebih ketika menyimak deskripsi salah satu fiturnya, yaitu Off-Screen Memo, yang bisa dimanfaatkan untuk mencatat-simpan sesuatu yang tiba-tiba dijumpai, yang menarik untuk dijadikan ide tulisan, jalinan relasi, urusan bisnis, dan sebagainya. Tanpa harus menyalakan layar. Berikutnya tentang fitur Scroll Capture, yang dapat menyimpan dokumen halaman panjang menjadi sehalaman. Mungkin layaknya aplikasi screen shot dan semacamnya pada browser, saat berselancar internet dengan laptop. Kedua fitur itu cukup menggunakan S Pen yang tersedia.

Dalam gadget yang diluncurkan sekitar pertengahan bulan kemarin ini, juga disebutkan terpasang kamera depan beresolusi 5 MP dan belakang resolusinya 16 MP, berfitur Optical Image Stabilization Plus Video Digital Image Stabilization, yang bisa menghasilkan gambar bahkan video yang lembut dan stabil. Mungkin bisa dimanfaatkan untuk merekam liputan ala citizen jurnalism, sebagaimana diakomodasi satu stasiun televisi swasta. Dapat pula dipakai untuk mengabadikan angle-angle unik yang sesuai minta saya. Belum lagi fitur-fitur yang lain di antaranya Live Broadcast, Highlight USP, SideSync 4.0, Faster Charging dan seterusnya.

Yang terasa kian membikin penasaran, spesifikasi Smartphone ini terbilang fantastis. Antara lain karena menggunakan prosesor Octa Core Exynos 7420 berpadu dengan RAM sebesar 4GB di dalamnya. Gadget ini dikatakan pula mendukung koneksi 4G LTE yang sedang menghentak sekarang. Dengan kekuatan baterai mencapai 3000 mAh, walau ndak bisa dilepaskan serta tanpa disertai memori eksternal. Terlepas dari kemungkinan sejumlah kekurangannya, jelas kehadiran pabrikan Samsung yang bandrolnya ditaksir kisaran sepuluh jeti ini, rasanya sangat menopang produktifitas berkarya tanpa kehilangan ide dan momen ciamik, maupun kinerja dengan mobilitias tinggi.

Walau begitu, saya ndak hendak muluk-muluk bakal mendapatkan satu dari dua puluh lima Exclusive Invitation Unboxing-nya. Perlu memersiapkan segala sesuatunya, untuk pergi ke tempat acaranya di luar kota (Jakarta). Kiranya, saya cukup menuliskan sedikit rasa penasaran saja, lagi pula belum tentu terpilih. Sambil menunggu catatan review-nya dari para Kompasianer yang menghadiri gelarannya. Mungkin bisa traveling bersama Samsung Galaxy Note5 di lain waktu nanti, dengan moda transportasi kesukaan yang selalu menyuguhkan, banyak kisah seru perjalanan untuk ditulis. Kereta malam jukgijak gijuk gijak gijuuuk...

Referensi bacaan:
Materi Kompasiana | Samsung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun