[caption id="attachment_404620" align="aligncenter" width="600" caption="Kompas Kampus Surabaya mengadirkan Wali Kota Suarabaya Tri Rismaharini sebagai narasumber dalam sesi Rosi Show/Kompasiana (RUL)"][/caption]
Rasa penasaran saya untuk bisa menyaksikan even-even Kompasiana maupun Kompas telah akut. Sebarannya merantak di sekujur tubuh, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mungkin pula telah mencapai stadium akhir. Karena itu, saat membaca informasi tentang ajang Kompas Kampus (roadshow Kompas TV, Kompasiana Blogshop, dll) akan digelar di Surabaya, saya langsung bersemangat untuk mencari tahu apa saja yang harus saya lakukan.
Informasi tentang Kompasiana Blogshop yang saya dapatkan awalnya. Tanpa berpikir lama, saya registrasi melalui email dan bla bla bla. Saya bahkan sampai dua kali melakukannya, hanya untuk memastikan saya terverifikasi sebagai peserta. Baru saya benar-benar merasa lega, ketika nama saya mencungul di sini. Seiring bayangan tentang serunya ikut menikmati even Kompasiana yang ditunggu-tunggu sekian lama. Apalagi, setelah membaca tulisan mengenai even Kompas Kampus yang telah digelar di kota sebelumnya. Dan menunggu hari pelaksanaannya, serasa penantian tanggal hendak dikhitan tiba dulu hehehe...
[caption id="attachment_374281" align="aligncenter" width="340" caption="MEMBLUDAK: Acara Kompas Kampus di gedung Airlangga Convention Center, Kampus C Unair, Surabaya di penuhi penonton, kemarin (21/3, Dokpri)"]
Akhir pekan, 21 Maret 2015. Hari yang saya tunggu-tunggu datang juga akhirnya. Usai mengecek kembali segala persiapan, saya pun berangkat lewat tepian pesisir selatan Pulau Garam, kebetulan saya berada di kampung halaman. Dua jam berkendara menjadi ndak terasa, lebih-lebih udara pagi yang sejuk membikin saya makin bersemangat ‘45. Pukul 09.00 teng, saya tiba di lokasi acara sesudah sempat njujuk ke kampus B Unair, karena mengira Airlangga Convention Center di sana. Lantas, saya lanjut meluncur sebab ternyata ”TKP”-nya di kampus C Unair, kawasan Mulyorejo, Surabaya oalaaah...
Ketika memasuki gerbang luar kampus favorit ini, umbul-umbul Kompas Kampus berhias tampang beberapa wajah tokoh pengisi acara yang ndak asing lagi, tampak berderet dan wus semilir angin menyambut. Saya langsung menuju tempat parkir, lantas bergegas mengikuti orang-orang yang juga akan ke tempat acara. Terlihat beberapa gadis berjilbab turun dari lyn alias bemo bin angkot warna hijau tua, berhenti dekat truk box berinisial ”Kompas TV” yang sedang parkir di sebelah gedung. ”Pasti seru bingit acaranya” bisik saya dalam hati. Sedangkan para pengunjung yang lain, sudah berkerumun di pintu masuk. Saya langsung melipir ke meja panitia yang tampaknya sedang mendata.
”Sudah mendaftar, mas? Bisa ditukar print out pendaftaran online-nya?” tanya panitia cewek kepada saya.
”Wuaduh, saya ndak bawa eh, mbak. Piye? Saya hanya mau ikut Kompasiana Blogshop yang jadwalnya pukul 10.00 nanti” jawab saya agak kebingungan.
”Ya sudah. Silahkan ke meja sebelah sana, untuk mendapatkan tiketnya dulu ya, mas” balasnya lagi. Kemudian saya mengikuti petunjuknya dan mengisi daftar hadir.
”Jangan sampai hilang tiketnya ya, mas” ujar panitia lain setelah menyerahkan selembar tiket kepada saya. Lantas, saya pun bergegas masuk ruangan, sehabis tangan saya distempel oleh panitia.
[caption id="attachment_374283" align="aligncenter" width="340" caption="KOMPAS KAMPUS: Tiket masuk (Dokpri)"]
Di dalam ruangan, para peserta telah banyak yang datang. Bahkan, beberapa baris kursi bagian depan yang tertata sampai ke sisi lain ruangan telah dipadati peserta. Saya kebagian tempat duduk di shaf tengah agak ke belakang. Itu pun setelah saya mencari-cari kursi yang masih kosong. Tampak beberapa panitia terus membereskan persiapan di sekitar stage yang akan dijadikan arena perhelatan. Sementara, peserta terus berdatangan memenuhi gedung yang saya perkirakan hingga ratusan. Pokoknya membludak.
Pukul 10.16. Acara dimulai dan sebagai pembuka, diisi atraksi pencak silat dari perkumpulan Tapak Suci mahasiswa Unair. Riuh penonton lantas pecah. Lebih-lebih sorak sorai menyambut sesi adu tanding di antara penampil berkostum merah khas tersebut. Pengunjung pun khusyu menyaksikannya sampai tuntas. Dilanjutkan selfie habis perform bareng dengan peserta di tempat yang disediakan.
[caption id="attachment_374287" align="aligncenter" width="340" caption="SERU: Penampilan Pencak Silat Perkumpulan Tapak Suci mahasiswa Unair, Surabaya, dalam acara Kompas Kampus kemarin (21/3, Dokpri)"]
Giliran selanjutnya, kuis seputar Kompas dipandu duo pembawa acara lelaki dan perempuan. Diawali keduanya menghangatkan suasana dengan yel-yel Kompas Kampus yang dibikin spontan. Peserta menyambutnya dengan antusias. Saat pemandu kuis melempar pertanyaan, para pengunjung berebut mengangkat tangan untuk memperoleh hadih-hadiah menarik yang dipersiapkan panitia. Bahkan, Mbak presenter yang memandu harus turun gunung, eh maksudnya, turun panggung mendatangi penonton terpilih untuk menjawab pertanyaan.
Kompasiana Blogshop. Usai kuis berlanjut dengan acara selanjutnya. Yakni, sajian Kompasiana Blogshop yang kali ini disampaikan Cak Nurul, rek. Ini acara yang saya nantikan, dengan harapan semakin menambah wawasan, khususnya seputar dunia penulisan blog. Salah satu admin dengan panggilan akrab di socmed, Nurul Uyuy, ini membeberkan serangkaian bahasan. Utamanya mengenai citizen jurnalism, mulai dari sejarah kehadiran hingga perkembangannya terkini di berbagai belahan dunia. Termasuk jurnalistik warga yang berkembang di Indonesia, antara lain direpresentasikan oleh geliat sekalian Kompasianer dengan segala latar belakang ini.
Cak Nurul juga mengupas sederet bagian daleman Kompasiana dengan beragam karakteristik tersendiri yang unik. Ditambah ulasan tentang pencapaian situs warta warga dengan ratusan ribu anggota ini yang menuai bermacam penghargaan bombastis. Lebih dari itu, portal yang telah memasuki usia tujuh tahun ini pun, berulangkali turut menebar kebermanfaatan. Tak hanya bagi segenap anak bangsa di dalam negeri, melainkan juga bagi para sedulurdi luar negeri. Mereka yang sedang menuntut ilmu, mengadu nasib seperti pekerja urban dan lain-lain di berbagai negara, ikut terpuaskan utamanya dalam menuangkan pemikiran dan tulisan positif dengan beragam genre, maupun citizen jurnalism atas peristiwa yang dijumpai keseharian.
Di akhir segmen, Cak Nurul juga memberi kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan guna memperluas pemahaman. Tak hanya itu, pengunjung yang bertanya juga diberi ganjaran voucher atau KompasianaCommunity Card (KCC) gratis rek. Hanya saja, pengeras suara yang dipakai selama acara terdengar menggema di ruangan yang terlalu terbuka, sehingga ndak jarang tuturan pengisi acara menjadi kurang jelas.
Nah, saya ndak akan menceritakan acara berikutnya yang ndak kalah serunya hingga kelar. Tunggu saja Kompas Kampus menyambangi kota sampean, dan jangan sampai ndak hadir guna mendapatkan tambahan khazanah pengetahuan, dorprize dan seabrek hal asyik lainnya yo rek. Pokoknya keren abis!