Dalam sebuah Hadist Rasulullah juga mengatakan
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab berkata: Aku mendengar Rosululloh bersabda, "Semua amal perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan. Barangsiapa berhijroh karena Alloh dan Rosul-Nya maka hijrohnya untuk Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa berhijroh karena dunia yang ia cari atau wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrohnya untuk apa yang ia tuju." (Diriwayatkan oleh dua ahli hadits: Abu Abdulloh Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisaburi, dalam kedua kitab sahihnya, yang merupakan kitab hadits paling shohih)
Hadist ini menjelaskan bahwa, setiap perbuatan yang kita lakukan adalah bergantung kepada niatnya, dan hasil yang kita dapatkan juga akan sesuai dengan niat tersebut. Jika dihubungkan dengan motivasi kerja atau motivasi mengajar kita sebagai seorang guru, tentu hal ini akan sangat berguna. Hadist ini akan sangat bagus untuk di jadikan dasar dalam melaksanakan tugas kita dalam mendidik. Tiada yang lebih pantas kita niatkan selain niat ikhlas karena Allah. Niat untuk mencari keridhaan dari pada Allah. Niat hanya mengharapkan balasan dari Allah. Adapun balasan berupa materi dan penghargaan dari manusia, itu hanyalah bonus dari Allah. Bisa dikatakan imbalan materi yang kita dapat adalah sebentuk balasan dari Allah secara langsung kepada kita, atas usaha dan kerja kita dalam mendidik. Satu hal yang harus diingat kembali bahwa, kerja-kerja yang kita lakukan jika tidak diniatkan karena Allah, maka akan bernilai sia-sia dihadapanNya. Meskipun kerja yang kita lakukan sudah menghasilkan prestasi yang maksimal dihadapan manusia.
Motivasi dan niat adalah dua hal yang sangat penting dalam pekerjaan kita sebagai seorang pendidik. Seorang pendidik muslim atau mu'allim, kita haruslah memperhatikan ini dengan sungguh-sungguh. Hasil akhir dari kerja-kerja kita tergantung kepada kedua hal ini. Jika saat ini motivasi dan niat kita belum berorientasi kepada tujuan ukhrawi, belumlah terlambat untuk memperbaikinya. Mari kita tata dan perbarui kembali motivasi dan niat kerja kita, sehingga di akhir nanti kita tidak menjadi pendidik yang merugi dan sia-sia. Apalagi profesi kita sebagai pendidik memiliki peluang investasi akhirat yang sangat besar. Yaitu sebagaimana Hadist Rasulullah yang mengatakan bahwa salah satu amalan yang tidak akan terputus pahalanya adalah, ilmu yang bermanfaat. Sampai saat kesempatan hidup kita berakhirpun, kita masih akan menerima limpahan amal dari profesi sebagai pendidik ini. Karenanya mari kita kembalikan lagi motivasi dan niat kita kepada relnya. Tempatkan lagi pada posisinya, bahwa niat, tujuan, dan motivasi kita adalah semata-mata karena Allah ta'ala. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H