Mohon tunggu...
Husni Cahya Gumilar
Husni Cahya Gumilar Mohon Tunggu... Guru - Bukan Penulis

Ngotok ngowo di desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wujudkan Mimpi Si Buah Hati Lewat Investasi Kata-kata

11 September 2016   10:15 Diperbarui: 11 September 2016   10:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini tugas matematikanya, kelihatannya ada bakat untuk kuliah di jurusan MIPA

Ini gambar pertama saat anak saya masuk SD
Ini gambar pertama saat anak saya masuk SD
Ini gambar hari Sabtu kemarin, 10 September 2016. Gambarnya gunung karena rumah kami di desa terpencil.
Ini gambar hari Sabtu kemarin, 10 September 2016. Gambarnya gunung karena rumah kami di desa terpencil.
Tulisannya sudah terbaca dan dapat nilai A
Tulisannya sudah terbaca dan dapat nilai A
Ini tugas matematikanya, kelihatannya ada bakat untuk kuliah di jurusan MIPA
Ini tugas matematikanya, kelihatannya ada bakat untuk kuliah di jurusan MIPA
Wujudkan mimpi si buah hati lewat investasi kata-kata

Kata Pak Anies Baswedan, "Lahir di mana saja, lokasi mimpi harus di langit". Kata-kata beliau itu telah membakar semangat saya untuk berjuang mewujudkan cita-cita anak, bahwa tempat tinggal bukan alasan untuk gagal meraih mimpi. Kegagalan yang pernah kita alami tidak boleh terulang oleh anak-anak. Buah hati kita harus diberi harapan agar mereka memiliki cita-cita setinggi langit. Saya juga terinspirasi oleh kata-kata Abah Iwan Abdurachman dari Wanadri dalam lagunya Melati Dari Jayagiri versi akustik, "harapan yang tumbuh akan membuat kita kuat menunggu matahari esok yang masih lama tumbuh".

Foto wisuda RA buah hatiku, Alfi Farhani Wahdah
Foto wisuda RA buah hatiku, Alfi Farhani Wahdah
Namun, harapan yang kita berikan pada anak tidak boleh berbuah kekecewaan. Setelah berdo'a, satu-satunya jalan adakah kerja keras dengan cerdas dan ikhlas agar kita mampu mengantarkan anak pada gerbang cita-citanya. Kerja keras orang tua dalam mencari nafkah tidak sama, masing-masing punya jalan hidupnya sendiri. Pun saya, setelah mencoba berbagai jenis usaha lalu gagal, setahun terakhir saya menekuni dunia kepenulisan. 

Awalnya hanya iseng, sekadar menyalurkan hobi menulis. Namun lama kelamaan hobi menulis itu dapat membuahkan hasil yang tidak terduga. Atas kemurahan-Nya, setiap bulan saya bisa menghasilkan uang jutaan rupiah hanya dengan menulis beberapa artikel per hari. Akhirnya saya putuskan untuk fokus berinvestasi lewat kata-kata. 

Apa sih maksudnya investasi lewat kata-kata?

Blogging!

Bagi saya blogging merupakan aktifitas yang menyenangkan. Betapa tidak, kita bekerja di rumah beberapa jam saja namun kalau dijalani dengan tekun dan rutin hasilnya sangat memuaskan.

Modalnya tidak seberapa, untuk modal awal sekitar Rp. 400.000. Modal itu untuk membeli template premium, sewa hosting dan domain satu tahun. Modal sehari-hari cuma paket internet, kalau cuma buat blogging Rp. 150.000 per bulan sudah cukup. Kalau tidak mau mengeluarkan modal awal, Anda bisa pakai platform blog gratisan.

Tertarik?

Kerjanya hanya membuat artikel original yang dibutuhkan oleh banyak orang. Mau tiap hari atau tiap minggu juga silakan. Namun semakin banyak artikel yang diposting di blog, maka keberhasilan akan semakin cepat diraih. Kalau artikelnya sudah banyak, ya kira-kira 30-an lah, Anda daftarkan blog itu menjadi publisher ikan PPC (pay per click). Anda bisa pilih mau PPC lokal atau luar yang membayar biaya per klik lebih mahal.

Selain melalui PPC, Anda juga bisa memonetisasi blog dengan cara ikut program afiliasi dari situs ecommerce, paid review, content placement, menjual slot iklan mandiri, kontes SEO atau lomba blog, pokonya banyak deh. Kalau dijalani sungguh-sungguh, setahun kemudian Anda bisa dapat penghasilan tiap bulan yang jumlahnya sangat fantastis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun