Mohon tunggu...
Husna Rifqia
Husna Rifqia Mohon Tunggu... Guru - Ibu dan Guru

Pengamat, Pendengar, dan Pemberi saran (jika diminta)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bersahabat dengan Manfaat Probiotik dan Prebiotik untuk Kesehatan Sistem Pencernaan

25 Januari 2023   21:05 Diperbarui: 25 Januari 2023   22:19 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pencernaan kita bermula dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus melalui proses defekasi (pembuangan feses). Proses pencernaan terdiri atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan secara mekanik berlangsung di mulut yang melibatkan pergerakan gigi dan bantuan lidah, sementara pencernaan secara kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan senyawa kimia misalnya berbagai enzim dan cairan asam lambung (HCl), pencernaan kimiawi berlangsung juga di mulut dan di lambung serta usus.

Menurut Dr. Muzal Kadim, Sp.A (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, “Dalam saluran cerna manusia terdapat 400 spesies mikroorganisme yang jumlahnya hampir 100 triliun. Bila dirunut dari atas, lambung memiliki jumlah bakteri yang paling rendah karena tingkat keasamannya yang tinggi, kemudian diikuti usus halus dan usus besar. Keberadaan beberapa bakteri tertentu seperti E. coliClostridiumProteus, dan Staphylococcus dalam saluran cerna dapat menimbulkan penyakit sehingga disebut sebagai bakteri pathogen. Adapun beberapa bakteri lainnya, seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus justru memberi keuntungan bagi kesehatan manusia sehingga dikenal sebagai bakteri baik.”

Bakteri baik inilah yang kita sebut sebagai probiotik. Keberadaan bakteri baik ini harus kita pelihara di dalam saluran pencernaan, agar dapat membantu proses pencernaan yang tentunya berdampak baik untuk kesehatan tubuh kita. Sistem cerna yang baik maka akan merangsang sistem kekebalan yang baik pula. Probiotik penting bagi pertahanan tubuh karena dapat menyebabkan fagositosis (proses sel imun tubuh memakan berbagai kuman penyebab penyakit), sekresi antibodi (zat yang dapat menetralisir kuman), dan meningkatkan kerja sel darah putih.

Untuk membantu memelihara kesehatan saluran cerna kita, baiknya kita mengonsumsi makanan atau minuman yang bisa menjadi sumber makanan atau suplemen yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik yang hidup di dalam saluran cerna kita. Berbagai makanan atau minuman ini biasa dikenal dengan istilah prebiotik. Atau singkatnya, prebiotik adalah makanan bagi probiotik. Jika populasi probiotik dalam saluran cerna kita selalu terpenuhi asupan prebiotiknya, maka akan terbentuklah sistem cerna yang sehat dengan ragam bakteri baik yang terpelihara. Prebiotik memberikan energi untuk mikroorganisme dalam usus untuk berkembang.

Berbagai macam makanan dan minuman sebagai sumber probiotik dan prebiotik tentu tidak sulit untuk ditemukan. Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sudah mengenal berbagai macam produk pangan tersebut, hanya saja kita belum sepenuhnya mengerti fungsi serta manfaat yang terkandung di dalamnya. Probiotik umumnya bersumber dari produk olahan susu, seperti yogurt, keju, susu fermentasi, dan lain-lain. Sumber lainnya dapat berupa berbagai produk olahan yang diperuntukkan untuk memasukkan probiotik ke dalam tubuh. Sedangkan sumber makanan atau minuman yang berperan sebagai prebiotik adalah produk olahan susu, kacang-kacangan, akar sayuran tertentu, kedelai, asparagus, dan produk prebiotik buatan laboratorium. Jenis makanan dan minuman tersebut tentu sudah akrab dengan pola makan kita sehari hari. Misalnya, kita sebagai orang Indonesia tentu sudah seringkali mengonsumsi tempe yang merupakan olahan kedelai, tentu sebagai sumber prebiotik yang mudah ditemui dan tentu harganya terjangkau untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Hanya saja, mungkin cara kita mengolah tempe tersebut akan memengaruhi bagaimana proses pencernaan dalam tubuh kita. 

Prebiotik dan probiotik dapat membantu dalam mencegah berbagai penyakit, seperti:

1. Radang usus kronik. Pada radang usus kronik terjadi karena adanya penurunan bakteri baik tertentu yang terdapat dalam saluran cerna, seperti Bifidobacteria dan Faecalibacterium. Konsumsi makanan seperti kedelai dan asparagus diteliti dapat membantu meningkatkan populasi bakteri baik dalam saluran cerna.

2. Kanker usus besar dan anus. Produk prebiotik dapat memberikan perlindungan terhadap kanker serta memperlambat pertumbuhan/tingkat keganasan sel kanker. Hal ini kemungkinan terjadi karena prebiotik dapat menurunkan laju pertumbuhan sel usus.

3. Diare infeksi. Anak-anak umumnya rentan terhadap Rotavirus yang menyebabkan diare encer. Pemberian probiotik pada anak-anak dapat mencegah diare. Probiotik memproduksi senyawa yang dapat menginaktivasi partikel virus serta memperkuat pertahanan sel pelindung tubuh.

4. Penyakit pembuluh darah. Probiotik yang terkandung dalam makanan dapat membantu menurunkan level kolesterol dalam darah. Hal ini mungkin terjadi karena probiotik mengganggu pencernaan kolesterol dalam usus.

Untuk memaksimalkan manfaat yang dapat kita peroleh, berikut ini adalah beberapa tips dalam mengonsumsi probiotik dan prebiotik:

1. Membeli produk probiotik dan prebiotik yang sudah teruji klinis, sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Memperhatikan dosis dan aturan pakai, konsumsi produk sewajarnya saja dan tidak berlebihan.

3. Memperhatikan kandungan gizi produk agar tidak bertentangan dengan pola diet sehat yang sedang anda jalani. Misalnya berapa kandungan gula atau garam pada produk, sehingga konsumsinya bisa diatur sedemikian rupa.

4. Memperhatikan cara penyimpanan produk. Beberapa produk probiotik dan prebiotik harus disimpan pada suhu rendah, misalnya yoghurt harus disimpan pada suhu pendingin agar tidak rusak.

5. Memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk, jangan sampai kita mengonsumsi produk yang sudah tidak layak konsumsi karena sudah melewati masa kedaluwarsa. Dikhawatirkan kita tidak akan memperoleh manfaat dari produk tersebut.

6. Tentu saja kita tidak boleh mengonsumsi produk probiotik ataupun prebiotik secara berlebihan, karena dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang justru mengganggu kesehatan sistem pencernaan.

Selain rutin mengonsumsi probiotik dan prebiotik, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan kita juga harus tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang, menerapkan pola hidup sehat seperti mempunyai jam tidur yang teratur, rutin berolah raga, menghindari rokok dan alkohol, serta tetap berpikir positif terhadap diri dan lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat, salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun