1. Membeli produk probiotik dan prebiotik yang sudah teruji klinis, sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Memperhatikan dosis dan aturan pakai, konsumsi produk sewajarnya saja dan tidak berlebihan.
3. Memperhatikan kandungan gizi produk agar tidak bertentangan dengan pola diet sehat yang sedang anda jalani. Misalnya berapa kandungan gula atau garam pada produk, sehingga konsumsinya bisa diatur sedemikian rupa.
4. Memperhatikan cara penyimpanan produk. Beberapa produk probiotik dan prebiotik harus disimpan pada suhu rendah, misalnya yoghurt harus disimpan pada suhu pendingin agar tidak rusak.
5. Memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk, jangan sampai kita mengonsumsi produk yang sudah tidak layak konsumsi karena sudah melewati masa kedaluwarsa. Dikhawatirkan kita tidak akan memperoleh manfaat dari produk tersebut.
6. Tentu saja kita tidak boleh mengonsumsi produk probiotik ataupun prebiotik secara berlebihan, karena dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping yang justru mengganggu kesehatan sistem pencernaan.
Selain rutin mengonsumsi probiotik dan prebiotik, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan kita juga harus tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi seimbang, menerapkan pola hidup sehat seperti mempunyai jam tidur yang teratur, rutin berolah raga, menghindari rokok dan alkohol, serta tetap berpikir positif terhadap diri dan lingkungan sekitar. Semoga bermanfaat, salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H