Mohon tunggu...
Husna Nadin Mayla Zulfa
Husna Nadin Mayla Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - if u can't do what u love, love what u do

Life is Unstoppable Learning

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sulitkah untuk Memaafkan Diri Sendiri?

26 Maret 2021   18:00 Diperbarui: 26 Maret 2021   18:10 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.klikdokter.com/

Siapa sih sosok manusia yang tidak pernah melakukan suatu kesalahan?

Apakah ada?

Jawabannya jelas tidak ada. Bahkan para ilmuwan yang temuan dan teorinya masih eksis pada saat ini dan masih kita pelajari pun kerap mengalami kesalahan berkali-kali semasa proses dalam hidupnya.

 Sosok politikus dan pemimpin spiritual serta orang yang sangat berperan penting dalam kemerdekaan India, yaitu Mahatma Gandi pernah mengatakan bahwa

"The weak can never forgive, forgiveness is the attribut of the strong"

Yang artinya sesuatu yang lemah tidak akan pernah bisa untuk memafakaan, memaafkan atau pengampunan adalah suatu bentuk atribut yang kuat.

Kutipan tersebut tidak hanya berlaku dalam konteks memaafkan kesalahan orang lain yang pernah menyakiti kita. Akan tetapi, dapat menjadi refleksi kita untuk memaafkan diri sendiri. Dari kalimat tersebut dapat dijelaskan bahwa memaafkan adalah suatu bentuk perilaku yang kuat. Oleh karena itu, memaafkan diri sendiri adalah suatu strengh atau kekuatan yang harus kita tanamkan.

Perihal memaafkan dan kesalahan pasti tidak terlepas dari kejadian masa lalu. Entah masa lalu yang bagi sebagian orang menyenangkan atau bahkan sangat menyedihkan bagi sebagian orang yang lain karena merasa di masa itu hidupnya sangat tidak beraturan dan berantakan.

Memaafkan diri sendiri adalah bagian terpenting dalam hidup sebelum kita hendak memaafkan orang lain. Dalam hal ini, ketika kita sudah menyadari bahwa kita pernah salah dan kemudian secara utuh dapat melalui proses memaafkan diri sendiri, tentunya itu akan lebih mudah untuk memaafkan orang lain dengan tulus.

Alih-alih berlarut terlalu lama dalam sebuah penyesalan serta berada pada kondisi yang tidak nyaman karena selalu terbayang-bayang oleh kesalahan masa lalu yang pernah diperbuat. Kita akan bisa mengatasi emosi negatif yang kita rasakan yaitu penyesalan yang berujung ketidaknyamanan dengan cara memaafkan diri sendiri.

Memaafkan diri sendiri akan membantu kita untuk menerima emosi apapun yang kita rasakan entah itu marah, sedih, atau kecewa sehingga kita tidak memaksa untuk menolak bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, melalui self-forgiveness ini setidaknya dapat meringankan beban pikiran kita.

Lalu, bagaimana cara kita agar bisa melalui proses memaafkan diri sendiri walaupun keadaan sedang tidak baik-baik saja?

Mencintai diri sendiri dengan berusaha mulai nyaman atas ketidaknyamanan yang sedang kita alami

Menyadari bahwa diri kita sedang tidak baik-baik saja, menerima informasi dari dalam diri kita bahwa kita sedang merasakan emosi negatif berupa sedih, marah, kecewa, bahkan lelah (exhausted). 

Menyadari dan menerima hal itu secara perlahan dan pelan-pelan akan membuat kita terbiasa bahwa semuanya adalah proses, keadaan diri ini sedang baik-baik atau tidak baik-baik saja semua hanya perkara waktu, hanya sementara dan kelak akan membaik kembali. 

Kemudian setelah kita menyadari dan menikmati proses itu, secara tidak langsung kita sudah bekerja sama dengan diri kita sendiri dan merasakan suatu kenyamanan ditengah-tengah kondisi yang tidak nyaman.

Mengubah sudut pandang kita tentang kejadian yang terjadi di masa lalu

Memalui proses memaafkan ini, akan menjadikan kita memiliki penilaian yang lebih luas terhadap semua proses yang ada di kehidupan ini. Berlarut terlalu lama untuk terus menerus menyalahkandiri sendiri adalah penyebab kita susah untuk melangkah maju dan move on. Jika kita berpikiran

 "lah iya dulu aku ga pernah bener orangnya, sekolah ga pernah mematuhi peraturan, belum lagi bapak ibu sering aku bohongi demi kesenanganku saja, emang bener banget dulu aku berantakan ga karuan"

Sebaiknya ubahlah pemikiran itu menjadi "it's ok, gapapa, dulu aku berperilaku seperti itu karena memang belum ada sesuatu yang membuat aku paham tentang semuanya dan menyadari apapun yang sudah aku lakukan. Gapapa itu kesalahan di masa lalu, kelak aku akan menjadi sosok yang lebih baik"

Belajarlah untuk memaklumi dan memahami. Kemudian selanjutnya perlahan bisa untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah terjadi di masa lalu. Sehingga kita bisa mengambil hikmah serta ilmu dari setiap kesalahan yang pernah kita perbuat.

Self-Forgiveness Therapy

Terapi memaafkan diri sendiri. Terapi ini adalah relaksasi dan meditasi yang dapat melatih kesadaran kita secara utuh melalui berkomunikasi dengan diri sendiri.

  • Pertama-tama silangkan tangan dengan posisi tangan kanan di atas bahu kiri dan tangan kiri di atas bahu kanan atau disebut sebagai posisi butterfly hug. 

https://www.klikdokter.com/
https://www.klikdokter.com/
  • Pejamkan mata, kemudian lakukan tarik nafas dengan teknik 4-7-8, tarik nafas lewat hidung dengan kondisi mulut tertutup selama 4 hitungan, tahan nafas 7 hitungan, kemudian hembuskan melalui bibir selama 8 hitungan
  • Tepuk bahu kiri dengan tangan kanan sekaligus berbicaralah untuk menyadari kesalahan. Sampaikan kalimat yang menjelaskan bahwa kesalahan yang kita perbuat dahulu adalah karena kita belum memahami. Sebagai contoh :

"haii diriku, aku tau kamu sudah berbuat salah, dulu kamu berbuat salah karena memang belum ada hal yang bisa membuat kamu paham sehingga kamu belum tau cara menyikapi dengan benar, mungkin dulu tidak ada yang memahami, dan mendukung, jadi, wajar saja kalau kamu sudah berbuat salah di masa lalu"

  • Selanjutnya tepuk bahu kanan dengan tangan kiri sekaligus sampaikanlah bahwa kita harus memaafkan diri kita sendiri, sebagai contoh :

"gapapa udah berbuat salah, kamu hari ini menjadi sosok yang lebih baik dan lebih bisa menghargai diri sehingga bisa belajar dari kesalahan dan move on. Kamu kemarin sedih, kecewa, bahkan marah. Sekarang, maafkan dirimu, semua ini akan sementara dan kamu akan baik-baik saja".

Rasakan semua yang terjadi pada diri kita, memangislah jika memang itu dapat melegakan emosi-emosi yang kita rasakan. Ketahuilah bahwa metode diatas juga merupakan sebuah proses yang belum tentu bisa secara langsung dalam waktu dekat akan mengubah keadaan kita menjadi lebih baik, melainkan ini adalah sebuah proses yang secara perlahan dapat membantu dan menenangkan diri kita.

Jika kita tidak memaafkan diri sendiri, kesalahan yang kita perbuat akan terus-menerus menggema di sekeliling kita seperti suara gema yang tidak ada habisnya. Tidak ada manfaatnya ketika kita membiarkan diri kita berlarut dalam kesalahan seakan-akan menghukum diri sendiri. Kita semua tentunya pernah melakukan kesalahan. Jangan biarkan rasa bersalah menjadi suatu hal tabu yang bisa membuat malu. 

Forgive yourself..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun