Standar kecantikan inilah yang banyak terbentuk oleh dunia dan media hingga akhirnya menimbulkan banyak masalah dan kerugian, berikut beberapa masalah yang terjadi
- Obsessive Compulsive Disorder
Selalu merasa kurang terhadap penampilan diri sendiri hingga akhirnya menganggu keberlangsungan aktivitas sehari-hari. Dalam hal ini, tanpa disadari membuat banyak orang untuk mengupgrade penampilan agar terlihat cantik dengan tujuan ingin mendapatkan validasi orang lain bahwa dirinya cantik.
Jika kemudian ia tidak mendapatkan validasi dari lingkungan sekitar bisa berdampak pada kondisi psikisnya seperti ia akan menjadi overthinking karena dia merasa belum cantik hingga akhirnya berakibat pada perilakunya yang bisa merugikan dirinya sendiri.
Seperti contohnya ketika kita melakukan diet agar bisa mendapatkan tubuh yang ideal dan dipakui oleh lingkungan sekitar, tetapi jika pada kenyatannya tubuh kita sudah ideal dan tidak ada orang yang mengapresiasi atau bahkan ada orag yang masih mengatakan tubuh kita gendut, kita akan merasa frustasi bahkan melakukan diet berlebihan yang menyebabkan kita jatuh sakit.
Jika kita mengubah penampilan dengan tujuan ingin mendapat validasi dari orang lain, maka hal itu tidak akan pernah selesai karena pada dasarnya kita sebagai manusia bersifat selalu merasa kekurangan dan tidak pernah mencapai kepuasan, maka dapat dikatakan bahwa itu bukanlah kecantikan yang sesungguhnya.
- Body Dysmorphic Disorder (BDD)
Perilaku kecanduan untuk mengubah bentuk tubuh demi mencapai bentuk sempurna dan ideal yang diinginkan. Seperti yang kita ketahui, ada beberapa metode dan cara secara medis untuk mengubah bentuk fisik kita.
Dengan adanya alternatif itu, seseorang yang merasa dirinya kurang dalam hal fisik dan dibersamai dengan kondisi finansial yang mendukung, tidak menutup kemungkinan ia akan melakukan perubahan bentuk tubuhnya salah satunya melalui operasi plastik. Misalnya mengubah bentuk hidung supaya lebih mancung, mengubah dagu agar terlihat lebih lancip, dan lain sebagainya.
Terobsesi dengan standar kecantikan hingga kesempurnaan fisik bisa membuat siapa saja melazimkan segala cara untuk mencapai kepuasan. Tentunya hal ini menjadi kurang tepat karena dapat berujung pada tidak bersyukur dengan apapun yang sudah Tuhan anugerahkan untuk kita.
- Anxiety atau gangguan kecemasan berlebihan
Banyak orang yang merasa insecure atau minder terhadap dirinya karena ia merasa tidak cantik, ia kerap kali membandingkan kondisi dirinya dengan orang lain hingga akhirnya menyebabkan overthinking berkepanjangan yang akan berakibat pada aktivitas sehari-hari. Ia merasa tidak berguna, tidak sempurna dan tidak cantik, bahkan menjadikan seseorang sebagai tolak ukur kecantikannya.
Tentunya hal ini akan sangat berakibat negatif, pasalnya kecemasan yang dialami jika sangat berlebihan tidak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap gangguan kondisi mental seseorang.
- Eating Disorder  atau penyimpangan perilaku makanÂ
Pengaruh ini kerap terjadi ketika seseorang mendamba-dambakan tubuh langsing dan ideal yang di gaungkan oleh media. Berniat untuk melakukan diet ketat hingga mengakibatkan pola makan yang terganggu dan tidak teratur demi tercapainya standar kecantikan yang diinginkan.