"udah ya nanti lagi, aku lagi gak mood"
"Nanti lagi deh ngerjainnya, lagi badmood"
"Aarrghh, ga mood banget aslii"
"Kamu tau gak sih aku lagi gak mood"
"Nanti ah, lagi ngga mood makan"
Pasti diantara kalian pernah dong merasakan hal tersebut. Menunda pekerjaan karena sedang tidak mood. Marah-marah tanpa alasan karena tidak mood. Bahkan enggan untuk makan walaupun hanya sesuap nasi dengan alasan tidak mood.
Dan pada umumnya, permasalahan mood ini kerap kali dialami oleh perempuan, apalagi ketika sedang datang bulan atau PMS (Premenstrual Syndrome).
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika laki-laki pun juga mengalami hal ini. Karena pada dasarnya setiap individu pasti memiliki mood.
Jadi, sebenarnya apa sih pengertian dari mood itu sendiri?
Mood merupakan kata dari bahasa inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti
suasana hati; keadaan jiwa; keadaan hati; keadaan pikiran; modus; perasaan; suasana;
Bermula dari pengertian ini, penulis yakin diantara kalian pasti sudah cukup paham secara mendasar dengan apa yang dimaksud dengan mood.
Namun, keadaan mood atau suasana hati juga dapat berubah-ubah. Pasalnya, situasi dan kondisi yang berbeda-beda menimbulkan suasana hati atau mood yang berbeda pula, kejadian ini dinamakan sebagai mood swing.
Apalagi tuh mood swing?
Menurut dr. Riesa Broto Asmoro, pada salah satu acara di stasiun televisi swasta, menjelaskan bahwaÂ
Mood Swing adalah perubahan hormonal pada tubuh sehingga mengalami masa lebih sensitif dibandingkan masa yang tidak sedang fluktuatif.
Selain karena faktor perubahan hormonal, mood seseorang dapat dipengaruhi oleh yang pertama faktor genetik. Faktor genetk ini dapat mempengaruhi kondisi mental seseorang sehingga dapat diturunkan kondisi moody atau tidak moody.Â
Yang kedua adalah karena stres yang dialami oleh seseorang. Seperti tekanan batin ketika putus cinta, akan menghadapi ujian, dan banyak memikirkan sesuatu.
Kedua faktor tadi juga akan memicu timbulnya mood swing karena ada kenaikan dari hormon. Hormon yang dimaksud ini bukan dari hormonal perempuan, melainkan hormon kortisol. Hormon kortisol tersebut itu dapat menyebabkan mood seseorang dapat berubah. Jadi ketika seseorang baik laki-laki maupun perempuan mengalami hal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh pada kondisi moodnya.
Memang pada umumnya perempuanlah yang kerap kali di sebut sebagai moody. Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini karena diyakini bahwa perempuan adalah sosok yang lebih eskpresif, serta secara emosional dan verbal, perempuan lebih dominan dibandingkan dengan laki-laki. Sebagai contoh ketika dihitung jumlah perempaun berbicara dibandingkan laki-laki dalam sehari, akan lebih banyak jumlah atau frekuensi berbicara dari perempuan. Jadi secara psikologis, perempuan sangat berbeda dengan laki-laki.
Otak laki-laki dan perempuan juga sudah diciptakan berbeda oleh Tuhan Yang Maha Esa
Otak perempuan akan memikirkan banyak hal dibandingkan dengan laki-laki. Oleh karena itu, jika perempuan dikatakan sebagai sosok individu yang terlalu banyak berpikir, pernyataan itu memang benar adanya, karena otaknya lebih banyak digunakan untuk berpikir dibandingkan laki-laki.
Perempuan lebih membutuhkan luapan ekspresi untuk menghilangkan atau menstabilkan mood
Nah ini akibatnya mengapa banyak perempuan sering menciptakan drama ketika moodnya sedang tidak stabil dengan cara melampiaskannya. Seperti kerap kali marah-marah tidak jelas, apalagi ke mas pacar. Eh.. padahal belum tentu sosok yang dijadikan pelampiasan dapat memperbaiki keadaan moodnya, bahkan bisa jadi akan lebih memperburuk kestabilan moodnya.
Sedangkan hal ini jauh berbeda dengan laki-laki pada umumnya, laki-laki hanya membutuhkan waktu untuk menyendiri, melakukan berbagai kegiatan, dan fokus pada dirinya sendiri untuk mengontrol mood.
Lalu, bagaimana mengatasi keadaan mood yang tidak stabil atau ketika sedang moody?
Tanyakan pada diri sendiriÂ
Apa sih yang membuat mood kita berubah ?
Sejak kapan perubahan itu terjadi?
Bagaimana dampaknya perubahan mood itu terhadap perilaku kita?
Ketika sedang mengalami mood yang tidak stabil, terkadang sangat susah untuk berpikir karena terlalu fokus dengan apa yang dirasakan dan akhirnya tidak sadar hal-hal apa yang membuat mood kita berubah drastis. Cobalah luangkan waktu dan tenaga untuk berbenah diri sebentar saja dengan menjawab ketiga pertanyaan diatas. Dengan cara tersebut, setidaknya kita menjadi paham apa penyebabnya dan agar mood tidak segera berubah seketika.
Menerima bahwa mood pada dasarnya selalu berubah-ubahÂ
Perubahan mood adalah kejadian yang normal dan alami. Pengalaman dan kejadian baru tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab berubahnya mood. Karena perubahan mood ini adalah kejadian yang alami, maka kembali lagi kita harus dapat mengenali diri kita sendiri termasuk fokus untuk mencari tahu penyebab keadaan mood kita, seperti menggunakan tiga pertanyaan diatas.
Bentuk lingkungan sosial yang baik
Berkumpul dan berteman dengan orang-orang yang selalu berkompetitf secara tidak baik, pesimis, dan mementingkan diri sendiri, bisa jadi hal itu yang menyebabkan keadaan mood tidak stabil. Carilah lingkungan teman yang positif yang dapat mendukung satu sama lain. Mulai tinggalkan lingkungan yang toxic demi kebaikan diri kita.
Hargai dan Terima Tubuh Kita Sendiri
Selalu bersyukur dengan apa yang telah kita miliki dengan cara selalu merawat dan menjaga tubuh kita. Makan makanan bergizi dan tepat waktu, tidur dan istirahat yang cukup, serta luangkan waktu untuk me time untuk diskusi dan evaluasi bersama diri sendiri.
Perlu diingat bahwa yang bisa memahami dan mengerti diri kita adalah diri kita sendiri. Kita tidak bisa selamanya bergantung kepada orang lain.
So, Be Your Own Mood Booster For Yourself, yaa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H