Mohon tunggu...
Husna Nadin Mayla Zulfa
Husna Nadin Mayla Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - if u can't do what u love, love what u do

Life is Unstoppable Learning

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Nasihat yang Tidak Menggurui dalam Buku "Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem"

5 Maret 2021   11:13 Diperbarui: 5 Maret 2021   11:15 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/candubaca_bookstore

Judul: Hidup itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem

Penulis: Emha Ainun Nadjib

Penerbit: Noura

ISBN: 978-602-385-150-8

Emha Ainun Najib, kerap disapa Cak Nun. Nama tersebut seolah-olah sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Sosok Intelektual Islam Indonesia yang juga kerap dikenal sebagai seniman, budayawan, sastrawan. Tidak hanya itu, beliau tidak jarang menyampaikan gagasan-gagasannya dalam bentuk puisi, essai, cerpen dan lain-lain dalam berbagai jenis media, salah satunya buku.

Oleh karena itu, Cak Nun juga dikenal sebagai penulis karena berbagai karya tulisnya yang berisikan nasihat-nasihat arif, berbagai pesan yang disampaikan dalam bahasa yang hangat dan mudah dipahami. Salah satunya buku yang akan saya ulas ini, yaitu Hidup Itu Harus Pintar Ngegas & Ngerem.

Dari buku ini, yang saya sukai adalah banyak persoalan yang dekat dengan sekitar kita, terlebih persoalan agama yang ada hubungannya dengan sosial dan kemasyarakatan yang kerap diresahkan banyak orang. Seperti contohnya, perbedaan aliran agama Islam dan pemahaman ditengah masyarakat yang sering kali menimbulkan permusuhan sesamanya.

Dalam hal ini, Cak Nun memberikan opini sekaligus petuahnya dengan gaya bahasa yang terkesan tidak menggurui, sehingga pembacanya seperti diajak untuk berdiskusi dan berdialog dengan santai walaupun membahas persoalan yang dapat dikatakan hal yang berat atau berbobot.

            Seperti halnya yang sampaikan oleh Candra Malik, sosok Budaywan Sufi,

"Cak Nun adalah penjaga Telaga Kautsar. Dia mempersilakan siapa pun yang berjumpa dengannya untuk membasuh badan ruhani dan melepas dahaga batin. Dia menemani kita untuk beristirahat sejenak dari kerumitan dan menyuguhkan kesederhanaan. Dalam buku ini, sebagaimana dalam kesehariannya, Cak Nun menyampaikan kabar langit dengan bahasa yang membumi."

Selain itu, ada lain hal yang saya rasakan ketika membaca buku ini. Rasanya, setiap lembar bahkan kalimatnya mengandung pesan dengan makna mendalam yang harus dibersamai dengan pemahaman yang baik untuk mendapatkan arti dari pesan tersebut bagi para pembacanya. Oleh karena itu, kerap kali saya membaca suatu lembar atau kalimat lebih dari satu kali untuk memantapkan pemahaman saya terkait pesan yang disampaikan.

Berikut adalah beberapa pesan dari Cak Nun dalam buku "Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem"

Jangan Berhenti Menanam Karena Kita Disuruh Menanam dan Tidak Disuruh Panen

Makna dalam pesan ini yaitu, Allah tidak pernah menuntut hambanya untuk harus sukses. yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dan berjuang tanpa henti hingga darah penghabisan.

Contohnya seperti berdagang, apakah kita tahu kedepannya akan laku atau bahkan sukses? tentunya jawaban itu hanya Allah yang dapat menentukan. Kita sebagai hambanya sepatutnya terus berusaha dengan cara yang benar dan halal serta tidak lupa untuk berikhtiar atau menyerahlan segalanya kepada Allah SWT.

Ilmu Adalah Tempat Untuk Mencari Segala Hal dan Menempatkan Segala Hal di Tempat yang Tepat.

Cak Nun berpesan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan kita sudah pasti membutuhkan  Ilmu. Pasalnya dengan bekal ilmu ini kita dapat lebih teliti dalam mencari, menempatkan, bahkan memahami suatu persoalan atau hal agar kita tidak dengan mudah menyampaikan hal-hal yang tidak benar. Apalagi sampai meimbulkan permusuhan hingga akhirnya ada perpecahan.

Hidup Jangan Dibuat Susah. Semua itu Nikmat dan Rahmat.

Dalam hidup, setiap manusia tidak lepas dari berbagai ujian dan cobaan yang ia dapatkan dari Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimanapun ujian yang kita alami, Cak Nun berpesan untuk jangan dianggap sebagai kesusahan, karena sesungguhnya itu semua nikmat. Tergantung bagaimana cara kita menghadapi dan menikmati segala ujian dalam hidup, seperti halnya dalam sebuah ayat yang berarti

"Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan".

Dalam arti  ayat tersebut jelas adanya bahwa kemudahan itu sudah ada bersama dengan kesulitan, bukan setelah kesulitan ada kemudahan. Kemudahan dan kesuliatan dalam hal ini layaknya seperti satu kesatuan karena pada dasarnya datang secara bersamaan.

Tempatkan Dirimu Pada Lingkungan Yang Membuatmu Mengendalikan Diri, Bukan Melampiaskan.

Tidak dapat dipungkiri, pada zaman sekarang, zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi, menjadi semakin banyak media-media yang dapat digunakan banyak orang sebagai bahan pelampiasan diri yang belum tentu positif. Seperti contoh maraknya fenomena kejahatan di dunia maya atau media sosial ketika ada seseorang yang menyimpan dendam atau sebagainya. Dalam hal ini, kita harus dapat dengan teliti dan cerdas menempatkan diri pada lingkungan yang positif dan tidak menjerumuskan kita pada hal yang negatif. Baik itu di dunia nyata maupun dunia maya. Kita juga harus pintar  memilih mana yang harus dimasukkan dalam hati, pikiran, bahkan dibiarkan lewat begitu saja. Maka dari itu, Hidup Harus Pintar Ngegas dan Ngerem. 

Beberapa pesan yang saya tulis diatas hanya sebagian kecil pesan dan nasihat Cak Nun dalam buku ini. Sebaliknya, ada lebih banyak nasihat-nasihat yang disampaikan Cak Nun dengan berbagai pembelajarannya yang terkesan tidak menggurui. Banyak hal pada karya Cak Nun ini yang dapat membentuk bahkan merubah pola pikir kita tentang toleransi, menghadapi cobaan dan ujian dalam hidup, mensyukuri hidup, dan masih banyak lagi yang bermanfaat.

Jika kalian minat membaca buku ini atau bahkan sudah memilikinya. Kalian dapat membacanya dengan santai, tidak perlu tergesa-gesa, resapi dan pahami setiap pesan dan petuah yang beliau tulis.

Baiklah teman-teman, cukup sekian pemaparan yang saya tulis. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Jika ada kritik dan saran yang membangun, silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih. Yuk, sama-sama belajar! :) 

Salam Literasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun