Tidak dapat dipungkiri, pada zaman sekarang, zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi, menjadi semakin banyak media-media yang dapat digunakan banyak orang sebagai bahan pelampiasan diri yang belum tentu positif. Seperti contoh maraknya fenomena kejahatan di dunia maya atau media sosial ketika ada seseorang yang menyimpan dendam atau sebagainya. Dalam hal ini, kita harus dapat dengan teliti dan cerdas menempatkan diri pada lingkungan yang positif dan tidak menjerumuskan kita pada hal yang negatif. Baik itu di dunia nyata maupun dunia maya. Kita juga harus pintar  memilih mana yang harus dimasukkan dalam hati, pikiran, bahkan dibiarkan lewat begitu saja. Maka dari itu, Hidup Harus Pintar Ngegas dan Ngerem.Â
Beberapa pesan yang saya tulis diatas hanya sebagian kecil pesan dan nasihat Cak Nun dalam buku ini. Sebaliknya, ada lebih banyak nasihat-nasihat yang disampaikan Cak Nun dengan berbagai pembelajarannya yang terkesan tidak menggurui. Banyak hal pada karya Cak Nun ini yang dapat membentuk bahkan merubah pola pikir kita tentang toleransi, menghadapi cobaan dan ujian dalam hidup, mensyukuri hidup, dan masih banyak lagi yang bermanfaat.
Jika kalian minat membaca buku ini atau bahkan sudah memilikinya. Kalian dapat membacanya dengan santai, tidak perlu tergesa-gesa, resapi dan pahami setiap pesan dan petuah yang beliau tulis.
Baiklah teman-teman, cukup sekian pemaparan yang saya tulis. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Jika ada kritik dan saran yang membangun, silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih. Yuk, sama-sama belajar! :)Â
Salam Literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H