Mohon tunggu...
Inayatul husna
Inayatul husna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Pariwisata Trisakti Jakarta

Mahasiswa Magister Pariwisata Trisakti Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Festival Tabuik Beserta Keindahan Pantai yang Ada di Kota Pariaman, Sumatera Barat

25 Februari 2022   07:47 Diperbarui: 26 Februari 2022   19:55 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Pariaman merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Sumatera Barat dengan jarak 56 km dari Kota Padang. Melalui Portal Resmi Pemerintah Kota Pariaman, Kota Pariaman terbagi atas 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Pariaman Selatan, Kecamatan Pariaman Tengah, Kecamatan Pariaman Timur, dan Kecamatan Pariaman Utara, 55 Desa dan 16 Kelurahan yang jumlahnya tidak pernah berubah. Penduduk Kota Pariaman dalam Portal Resmi Kota Pariaman Tahun 2018 berjumlah 91.942 jiwa. Karena banyaknya penduduk Kota Pariaman, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Pariaman mengikutsertakan mereka dalam pengembangan objek wisata. Objek wisata di Kota Pariaman ada 3 yaitu wisata pantai, wisata alam, wisata budaya dan sejarah. Beberapa destinasi wisata yang ada di Kota Pariaman diantaranya:

A. Pantai Gondoriah

Salah satu pantai yang terkenal di Kota Pariaman adalah Pantai Gondoriah. Pantai Gandoriah merupakan pusat objek wisata Kota Pariaman, pantai yang strategis, panorama indah, dan konturnya yang landai, membuat pantai ini menjadi salah satu objek wisata pantai paling popular. Nama Pantai Gandoriah memiliki kisah tersendiri. Gandoriah merupakan nama seorang gadis dalam cerita rakyat Minangkabau. Disamping menikmati keindahan panoramanya, pantai ini juga menyajikan berbagai aktivitas rekreasi laut yang bisa menjadi pilihan saat liburan. Diantaranya, renang, selancar, dan beraneka jenis olahraga pantai lainnya. Sayangnya, fasilitas-fasilitas rekreasi tersebut sebagian hanya tersedia pada saat akhir pekan dan musim liburan saja.

B. Pantai Kata

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-11-621a229931794952975f23a3.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-11-621a229931794952975f23a3.jpeg

Keistimewaan dari pantai kata adallah adanya banyak pohon pinus yang bertebaran mengelilingi area pantai dengan hamparan pasir putih yang dimanfaatkan pengunjung untuk sarana bermain dan piknik bersama keluarga.

C. Pulau Kasiak

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-24-621a22d3bb448665d2438a12.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-24-621a22d3bb448665d2438a12.jpeg

Meskipun termasuk pulau yang kecil diantara yang lainnya, pemandangan yang ada di pulau kasiak tidak bisa dianggap biasa. Hamparan lautnya yang biru dengan ombak yang tidak terlalu besar menjadikan para pengunjung berani mendekat keseitar pantai. Keindahan pulau kasiak semakin lengkap dengan adanya mercusuar setinggi 40 meter. Mercusuar tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.

D. Muara Manggung

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-38-621a22e5bb44866972430e52.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-38-621a22e5bb44866972430e52.jpeg

Berbeda dengan raawa-rawa lainnya yang biasa kotor, muara manggung terlihat sangat bersih dan nyaman. Di muara ini kita dapat menyusuri rawa dengan perahu layar yang disewakan.

E. Taman Hutan Mangrove

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-50-621a22f531794969426b8052.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-40-50-621a22f531794969426b8052.jpeg

Taman hutan mangrove sangat menarik perhatian. Terdapat jembatan  unik dengan panjang 60 meter yang memberikan kesan asri disetiap perjalan menelusuri objek wisata tersebut. Diwilayah ini terdapat penangkaran penyu yang tak kalah menarik bagi pengunjung. Setip tahunnya akan ada acara pelepasan penyu kelaut lepas sebagai salah satu bentuk Kota Pariaman cinta akan lingkungan hidup. 

F. Pantai Tiram

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-41-02-621a23033179496cd1325322.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-41-02-621a23033179496cd1325322.jpeg

Pantai ini termasuk pantai baru di Kota Pariaman. Pantai tiram sudah banyak menarik perhatian para pengunjung. Keindangan alam yang dimiliki oleh pantai ini sangat menarik karena terdapat satu jembatan gantung di tengah-tengahnya. Keberhasilan terbaik yang ada di Kota Pariaman adalah pantainya yang selalu ramai dan keunggulannya didukung oleh aksesnya yang strategis. Posisinya yang berada di pusat kota, menjadikan akses transportasi umum seperti angkot dan bus antar kota tidak terlalu sulit kita temukan di sini. Selain itu, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan langsung pantai ini dengan Kota Padang. Ditambah lagi ada rute kereta api dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjuju Kota Pariaman. 

Selain itu yang tak kalah menariknya di Kota Pariaman adalah festival tabuik yang terlaksana secara sukses setiap tahunnya. Festival ini dilakukan sebagai peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW yang bernama Husain bin Ali yang jatuh setiap tanggal 10 Muharram. Dalam sejarahnya, Husain beserta dengan keluarganya wafat saat perang di Padang Karbala. Untuk itulah masyarakat setempat menyelenggarakan festival ini sebagai bentuk peringatan terhadap hari wafatnya tersebut.

whatsapp-image-2022-02-24-at-23-41-15-621a2341bb44864b026b0735.jpeg
whatsapp-image-2022-02-24-at-23-41-15-621a2341bb44864b026b0735.jpeg

Tradisi ini sudah ada dan berlangsung sejak abad ke-19 di Pariaman, yang diadakan tepat di Pantai Gondoriah. Asal nam tabuik itu sendiri diambil dari kata “tabut” yang memiliki arti petikayu. Nama ini juga muncul karena mengacu pada sejarah makhluk yang memiliki wujud kuda bersayap dengan kepalanya berbentuk manusia. Makhluk tersebut dikenal dengan nama buraq, legenda mengisahkan bahwa makhluk ini mengangkut kotak kayu berisi jenazah Husain yang diterbangkan ke langit. Dari legenda itulah masyarakat Pariaman membuat tiruan dari makhluk tersebut lengkap dengan tabut yang berada di punggungnya. Dulunya, tradisi ini muncul sekitar tahun 1826 sampai 1828 Masehi karena pengaruh Islam yang dibawa oleh masyarakat keturunan India di Pariaman. Kemudian pada tahun 1910 terjadi kesepakatan antara nagari yang disesuaikan dengan adat Minangkabau, hingga kini terbentuk festival yang dikenal dengan nama Festival Tabuik Pariaman.

Rangkaian ritual dalam festival tabuik ini terdiri dari tujuh ritual, seperti mengambil tanah, menebang batang pisang, kemudian mataam, mengarak jari-jari, lalu mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik dan kemudian diakhiri dengan membuang tabuik kelaut. Prosesi dimulai pada tanggal 1 Muharram dengan mengambil tanah terlebih dahulu, kemudian pada hari 5 Muharram dengan menebang batang pisang dan hari selanjutnya diikuti dengan prosesi lainnya. Pada puncak acara festival tabuik tersebut yang paling dinantikan oleh wisatawan karena akan ada banyak pengunjung yang datang dan memenuhi lokasi tempat acara berlangsung. Biasanya dijatuhkan pada akhir pekan untuk puncak acaranya. Setiap tahunnya puncak acara tabuik selalu disaksikan puluhan ribu pengunjung yang dating dari berbagai pelosok Sumatera Barat. Tidak hanya masyarakat lokal saja, festival inipun mendapat perhatian dari banyak turis asing yang membuatnya menjadi perhelatan besar yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Untuk masuk ke lokasi wisata pantai dengan uang masuk yang bervariasi mulai dari 5.000 sampai 20.000 per orang Semoga dengan adanya festival ini pemerintah dan para pelaku usaha di Kota Pariaman selalu memperhatikan pengelolaan dan pelayanan yang diberikan kepada setiap pengunjung.

 

Disusun oleh: Inayatul Husna dan Elva Yulia Mahasiswa Magister Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun