Mohon tunggu...
Husnah Fikria
Husnah Fikria Mohon Tunggu... Guru - GURU SMK

Guru biasa yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beberapa Sifat yang Penting Dimiliki Guru

26 Agustus 2016   00:40 Diperbarui: 26 Agustus 2016   01:06 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peran seorang guru dalam proses belajar dan mengajar sangatlah penting terutama dalam penyikapan terhadap tugas dan perannya yang harus mengacu pada tujuan pendidikan yang akan berdampak terhadap peserta didik, dampak positif atau negatif dalam jangka pendek atau panjang akan terlihat dalam pribadi peserta didik secara utuh yang meliputi dimensi kemanusiaan dan kepribadian. Namun untuk menjadi guru yang baik sebenarnya tidaklah sulit, berikut ada beberapa ramuan yang telah diambil dari beberapa sumber yang akan dirinci di bawah ini.

Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Jujur

Sikap jujur bukan hanya harus dimiliki oleh seorang siswa saat ulangan, tetapi juga juga dalam proses belajar antara guru dan murid. Misalnya pada saat ada pertanyaan siswa yang diluar dugaan, mungkin seorang guru belum begitu pasti jawabannya tetapi karena guru malu mengakui ketidaktahuannya maka terjadilah kesalahan dalam menjawab. Jika hal ini menjadi pegangan bagi siswa tentu efeknya akan berbahaya,. Nah loo...

Adil

Adil tidak hanya dalam menilai tetapi juga dalam berproses, adil dalam memberikan ruang interaksi antara guru dan siswa. Jangan sampai mentang-mentang A memiliki daya tangkap yang lebih cepat dibandingkan B maka A selalu diberi kesempatan yang baik.

Gemar membaca dan suka belajar

Terlalu seringnya guru memberikan materi yang sama secara berulang-ulang menjadikan guru paham dengan apa yang akan disajikan. Namun, hal ini membuat guru menganggap remeh dan tidak mengupdate ilmu yang ada. Sedangkan ilmu pengetahuan berkembang. Ketika guru malas membaca dan belajar tidak menutup kemungkinan siswa lebih mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan terbaru.

Berpikiran positif

Ada pepatah yang mengatakan “ hati-hati dengan fikiran anda, karena besar kemungkinan anda bisa mewujudkannya”. Jika seorang guru menganggap atau berfikir si A bodoh atau nakal mungkin saja ia bisa mewujudkan sang A tersebut menjadi bodoh atau nakal. Ada baiknya sang guru mengganti pikirannya dengan menganggap sang A butuh perhatian lebih sehingga perhatian lebihlah yang akan diberikan.

Bersemangat dan Mencintai pekerjaan

Guru yang menyajikan materi dari hati akan terlihat dari sikapnya sendiri. Ada semangat yang tergambar dari wajah nya dari hari ke hari. Bagaimana mungkin akan membuat siswa betah berlama-lama belajar jika seorang gurunya selalu melihat jam pelajaran berakhir.

Sabar dan mampu mengontrol diri

Sikap ini sangat penting dimiliki oleh seorang guru, sering ditemukan bahwa guru dituntut untuk sabar dalam mengahadapi kelas, menyelesaikan masalah tidak dengan marah-marah karena seorang guru yang pemarah tidak akan disenangi oleh siswa bahkan guru tersebut juga tidak suka jika ia yang dimarahi.

Bergaul dengan baik (hablunminannas)

Sebagai seorang guru ada baiknya kita mengenal siapa yang kita ajarkan, untuk mengetahui apa latar belakang dan kondisi siswa sehingga tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Selain itu hubungan antara guru dengan sesama guru juga harus dipelihara Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain. Hubungan yang baik tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya.

Berwibawa

Pergaulan yang tercipta antara guru dan siswa tentu ada batasnya jangan sampai hubungan menghilangkan wibawa yang ada pada seorang pendidik.Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun