Mohon tunggu...
Husna Amara Wolio
Husna Amara Wolio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Efektif dalam Manajemen Waktu dan Kesejahteraan Keluarga dengan Anak Balita

23 April 2024   23:15 Diperbarui: 23 April 2024   23:26 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan kesejahteraan anggota keluarga, terutama dalam mengelola waktu dengan baik untuk perawatan anak balita. Manajemen waktu keluarga tidak hanya tentang efisiensi, tetapi juga kualitas interaksi dan kebersamaan, yang dapat memperkuat hubungan keluarga dan berdampak positif pada kesejahteraan secara menyeluruh. Di tengah tantangan modern, stres yang dialami orang tua dalam menghadapi tanggung jawab ganda sebagai pekerja dan pengasuh anak dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga.

Manajemen waktu memegang peranan sangat penting bagi keluarga utamanya bagi keluarga yang memiliki anak balita. Anak usia bawah lima tahun (balita) atau anak usia dini dengan rentang usia 0-5 tahun mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dan sangat mempengaruhi masa depannya sehingga dijuluki golden age. Anak-anak balita membutuhkan perhatian, bimbingan, dan interaksi yang konsisten dari orang tua mereka untuk mendukung pertumbuhan fisik, mental, dan emosional mereka. Dalam hal ini peran orang tua sangat signifikan dan penting dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi anak. 

Kebutuhan-kebutuhan anak balita yang dinilai cukup banyak dan kompleks baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan emosional yang sering kali menyita banyak waktu orang tua apalagi jika harus membagi waktu dengan pekerjaan mereka, manajemen waktu yang baik memungkinkan orang tua untuk memberikan perhatian, memenuhi kebutuhan dasar, serta menyediakan stimulasi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak balita secara optimal. Selain itu, manajemen waktu keluarga yang efektif juga membantu membangun ikatan yang kuat antara anggota keluarga. Maka pengelolaan waktu keluarga dalam pembagian peran pengasuhan anak balita sangat penting karena mempengaruhi kualitas kesejahteraan keluarga secara menyeluruh. 

Para orang tua setuju bahwa memiliki anak balita pasti akan mendatangkan tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Alasannya itu karena memang balita merupakan usia dimana kemampuan sensorik dan motorik yang dimiliki anak sudah mulai berkembang, sehingga mereka akan cenderung lebih aktif untuk melakukan berbagai macam aktivitas. 

Dalam manajemen waktu keluarga dengan anak balita menjadi tantangan tersendiri berkaitan dengan pemberian perhatian dan perawatan yang ekstra bagi si kecil. Anak usia balita cenderung ingin diperhatikan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mulai dapat mengikuti arahan atau melakukan sesuatu yang dilarang untuk memenuhi rasa penasarannya, dan melakukan segala sesuatu dengan teratur sehingga orang tua memiliki tanggung jawab untuk memantau keseluruhan aktivitas si kecil dan memastikan si kecil aman dalam jangkauan, merawatnya dengan kasih sayang, dan memiliki banyak waktu untuk bermain serta memberikan stimulasi.

Anak balita berada pada usia yang dipenuhi dengan energi luar biasa untuk terus aktif dalam melakukan berbagai macam hal. Inilah yang membuat banyak orangtua merasa kewalahan pada saat harus menghadapi anak balita yang sangat aktif bergerak setiap harinya. Dalam hal ini, orang tua perlu kewaspadaan penuh dan saling bekerja sama untuk merawat si kecil karena pembagian peran yang tidak efisien seringkali dapat menimbulkan konflik kerja-keluarga. 

Work-family conflict sering kali menjadi tantangan bagi keluarga ketika pembagian peran di rumah tangga tidak adil. Ketidakseimbangan dalam pembagian tugas antara pasangan dapat menyebabkan tekanan dan ketegangan yang mempengaruhi baik kinerja di tempat kerja sektor publik maupun pekerjaan domestik rumah tangga, khususnya berpengaruh pada menurunnya hubungan keluarga-anak, selain itu ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, serta merasa tidak dihargai pada pasangan. Ketidakadilan dalam pembagian peran  ini dapat menciptakan konflik internal bagi individu yang merasa terbebani dengan tanggung jawab yang tidak proporsional. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan adil dalam mendiskusikan pembagian tugas rumah tangga untuk menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan keluarga. Manajemen peran dan manajemen waktu pada kasus seperti ini membutuhkan kerja sama antar pasangan agar terpenuhinya perhatian dan perkembangan pada balita. 

Manajemen waktu yang efektif dalam keluarga terutama yang memiliki anak balita merupakan kunci penting bagi keluarga dalam menciptakan lingkungan yang seimbang dan harmonis di rumah, hal ini dikarenakan anak balita masih memerlukan perhatian dan kebersamaan dengan keluarga khususnya orang tua yang akan sangat berpengaruh untuk masa depan si kecil. Melakukan proses manajemen waktu kesejahteraan keluarga dengan anak balita menjadi efektif jika dalam penerapannya dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai, hal ini sangat berkaitan dengan kedua orang tuanya karena baik ayah maupun ibu memiliki peran sebagai pendidik serta sosok yang dapat membimbing anaknya sehingga anak dapat menangkap segala sesuatu yang didapatkannya dari orang tua. 

Dalam menghadapi tugas harian orang tua seperti merawat si kecil, serta pekerjaan domestik maupun produktif, orang tua perlu memiliki strategi yang baik untuk mengatur waktu mereka dengan efisien. Beberapa cara efektif diantaranya yakni dengan membuat jadwal rutin yang mencakup waktu khusus untuk bermain, belajar, dan istirahat bersama si kecil. Kemudian, orang tua juga dapat memanfaatkan teknologi seperti pengingat atau aplikasi manajemen waktu dapat membantu orang tua untuk tetap terorganisir dan fokus pada prioritas mereka utamanya dalam pengasuhan si kecil, meliputi pemenuhan kebutuhan, perhatian, kasih sayang, dan kegiatan sehari-hari yang dilakukan orang tua. 

Dari cara tersebut, tentunya tidak lupa bagi orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya untuk mendukung satu sama lain dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari. Selain itu, hal yang tidak kalah penting yaitu memaksimalkan peran orang tua sebagai "rumah" bagi si kecil, berikan rasa nyaman dan aman, kepercayaan, juga pengertian agar ketika orang tua sedang melakukan hal lain diluar pengasuhan, si kecil dapat memiliki pemahaman tanpa merasa kehilangan kasih sayang dari orang tuanya. 

Dengan demikian, hubungan antara orang tua-anak dan suami-istri pun menjadi lebih kuat, sementara kualitas kehidupan keluarga secara keseluruhan meningkat. Investasi dalam manajemen waktu dan peran di keluarga membawa dampak jangka panjang yang positif, membentuk fondasi yang kokoh untuk perkembangan anak dan membangun keharmonisan, kebahagiaan, serta kesejahteraan keluargahyu secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun