Penulis : Muhammad Azam
TPQ (Taman Pembelajaran al-Qur’an) merupakan sebuah wadah Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan kecerdasan dan memperdalam ilmu agama untuk generasi muda disekitarnya. Di Desa Petungsewu, Khususnya di Dusun Petungsewu terdapat dua TPQ yang memfasilitasi generasi muda Desa Petungsewu untuk memberikan Pendidikan dan pengajaran Agama Islam guna meningkatkan kualitas keagamaan generasi muda di Desa Petungsewu. Kedua TPQ tersebut yaitu, TPQ Mambaul Maarif yang dipegang oleh Bapak Sukirman Bersama istrinya Ibu Sri beserta pengurus madin lainya dan TPQ Masjid Darussalam yang dipegang oleh Ibu Yuni beserta pengurus Madin lainya.
TPQ Mambaul Ma’arif merupakan TPQ tertua yang ada di Dusun Petungsewu Barat, TPQ ini bertempat dilantai dua, rumah dari salah seorang pemilik sekaligus pengajar TPQ tersebut yaitu Bapak Sukirman dan Ibu Sri. Pembelajaran di TPQ tersebut diadakan 6 hari dalam seminggu dan hanya 1 hari libur yaitu pada hari Jum’at. Kegiatan tersebut dimulai dari jam 02.00 siang sampai berkumandangnya adzan Ashar dilanjut dengan Sholat Ashar Berjama’ah di Mushola TPQ Mambaul Maarif Bersama anak-anak TPQ.
Sedangkan TPQ Masjid Darussalam merupakan TPQ yang berada di Dusun Petungsewu Timur, TPQ ini dipegang oleh salah satu ustadzah lulusan TPQ Mambaul Maarif yaitu Ibu Yuni (Ibu Yuyun) beserta Ustadzah lainnya yang membantu dalam proses belajar mengajar di TPQ tersebut. Kegiatan belajar mengajar di TPQ tersebut dimulai dari berjamaah sholat Maghrib sampai berkumandangnya adzan Isya dan dilanjut dengan sholat isya berjamaah. Pembelajaran di TPQ ini juga dilaksanakan 6 hari dalam seminggu dan hanya 1 kali libur yaitu hari kamis malam jum’at.
Mahasiswa mahasiswi KKM 210 UIN Malang yang bertugas di Dusun Petungsewu berprogres melaksanakan Pengabdian di ke-2 TPQ tersebut guna membantu dalam proses belajar mengajar terhadap anak-anak TPQ. Disetiap harinya, mahasiswa mahasiswi KKM 210 UIN Malang berbagi tugas dan jadwal mengajar di ke-2 TPQ tersebut dengan system One group One place, yaitu kelompok KKM 210 dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1 bagian mengajar di TPQ satu dan yang lainnya mengajar di TPQ yang lain dan itu dilaksanakan secara bergilir.
Dalam pengabidannya, mahasiswa KKM 210 UIN Malang mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak TPQ, seperti cara baca tulis al-Qur’an, syair-syair islam, ketauhidan dan lain sebagainya. Selain dalam aspek teori, mahasiswa juga menerapkan praktek disetiap pembelajaran agar mempermudah anak-anak dalam kegiatan belajar mengajar seperti praktek wudhu, praktek sholat, praktek adzan dan praktek-praktek lainnya. Pengabdian tersebut berniat agar mahasiswa KKM UIN Malang bisa mengamalkan ilmu yang dimilikinya dan berharap agar mahasiswa KKM UIN Malang bisa bermanfaat bagi orang lain, karena motto dari Kepala Desa Petungsewu sendiri adalah “Khoirunnas ‘anfauhum linnas” yaitu sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H