Beda dengan masyarakat Seumelu (Sinabang) yang sudah memiliki  pengetahuan tentang tsunami (mereka menyebutnya: Seumong). Meski juga air laut naik, tapi korban jiwa minim karena mereka telah lebih dulu naik ke tempat tinggi.
Materi Gempa Sebagai Mata Pelajaran
Begitu konprehensifnya pengetahuan tentang gempa bumi. Semestinya, gempa bumi sudah diajarkan sejak dini secara konprehensif juga. Salah satunya diajarkan sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan.
Namun demikian pengetahuan tentang gempa di Indonesia belum dijadikan prioritas. Di kurikulum Indonesia belum ada ilmu kegempaan yang dipelajari sebagai sebuah mata pelajaran tersendiri.Â
Hanya saja pengetahuan tentang gempa selama ini dilakukan oleh kalangan LSM dan Badan atau lembaga-lembaga kebencanaan.
Saya pikir, berdasar fakta, data dan kajian-kajian yang ada. Materi Gempa Bumi sudah layak dijadikan sebuah mata pelajaran tersendiri di sekolah. Materi ini, sama pentingnya dengan mata pelajaran Sejarah, PKn atau materi lain. Sebab kajiannya juga tentang kesalamatan, keutuhan dan ketahanan bangsa dan bernegara.
Hanya saja, apakah mata pelajaran Gempa Bumi ini mulai diajarkan di tingkat dasar, Menengah atau Atas. Kemudian di perguruan tinggi memang ada program studi kebencanaan. Sehingga pembelajaran di tingkat dasar dan menengah diperlukan agar pengetahuan dasar gempa dapat dikembang di perguruan tinggi.
Mengingat pengetahuan tentang Gempa Bumi sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat. Apalagi disebutkan paling kurang satu abad sekali berulang kembali terjadi. Maka sudah sepantasnya, para pengambilbkeputusan bidang pendidikan di Indonesia memasukan materi gempa bumi dalam kurikulum sebagai sebuah Mata Pelajaran (MP) tersendiri. Semoga! #djhst.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H