Tahun 2021 tinggal hitungan Jam. Banyak prediksi yang dimunculkan menjelang pergantian tahun. Apakah harapan atau target yang diharapkan pada tahun 2021. Salah satunya adalah harapan dalam dunia pendidikan.Â
Sebagaimana kita ketahui dunia pendidikan pada tahun 2020 tidak sesuai dengan harapan berbagai pihak. Sebab, mulai awal tahun 2020 dunia tak kecuali Indonesia dilanda pandemi Covid-19.Â
Karena masa pandemik tahun 2021, sesuai Keputusan Empat Menteri, sekolah disesuaikan dengan zona warna. Bila warna merah s.d kuning otomatis proses belajar mengajar (PBM) tatap muka (baca: luar jaringan, luring) Â tidak diperboleh. Solusinya adalah PBM daring atau dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh.
Diketahui, PBM daring sampai saat ini masih banyak persoalan di seluruh Indonesia terutama jaringan, perangkat pbm (komputer dan HP), juga SDM guru. Dalam suatu jajak pendapat diketahui banyak ortu yang tidak siap dan pembelajaran tidak maksimal.
Bagaimana dengan tahun 2021? Berdasarkan mendiknas, semester genap tahun pembelajaran 2020/2021 sekolah dapat dilakukan tatap muka. Kemudian, Pak Nadiem Makarim sebagai Mendiknas PBM dapat dilakukan sesuai dengan kesiapan sekolah.
Baca Juga:Â Siapkah Sekolah Menghadapi KBM Tatap Muka?
Melihat perkembangan pandemik akhir tahun 2020 ini, dimana grafiknya penularannya yang meningkat. Sepertinya pada tahun 2021 banyak sekolah di daerah merah dan kuning tidak dapat melakukan tatap muka. Apalagi berdasarkan pemberitaan, sudah muncul varian baru Covid-19 yang lebih resisten.
Meskipun demikian, saya yakin banyak juga sekolah yang akan buka PBM tatap muka. Sebab, pihak sekolah selama ini, desak terutama oleh orang tua siswa. Pasti, sekolah yang mengadakan PBM akan mengikuti Prokes yang ketat dan tentu melaksanajan secara shift. Kemudian akan dipantau langsung oleh tim penanggulangan covid setempat.
Karena situasi masih belum kondusif, tetap saja pendidikan tidak maksimal sebagaimana yang diharapkan.Â
Meskipun demikian harapan dalam dunia pendidikan tahun 2021 adalah proses pembelajaran lebih meningkat. Pemerintah dalam hal ini dapat menemukan cara agar pendidikan dapat dilakukan secara maksimal.
Saya lebih cenderung mengharapkan, meskipun situasi Covid, pihak kementerian memberi ruang yang besar untuk menanggani proses PBM di sekolah masing-masing.Â