dari jauh aku melihat
engkau terkurung dalam ruang kaca
tak bisa bermain kemana-mana
engkau merangkak
meraih batu-batu kecil itu
lalu dengan sisa tenaga
engkau lemparkan kedinding kaca
agar pecah dan hancur
leburkan keangkuhan mereka
dari jauh aku melihat
tangan mungilmu diinjak-injak
lalu luka yang hampir kering itu kembali berdarah
kau sapukan di wajahmu yang tak berdosa
aku di sini tak kuasa
tak dapat berbuat apa-apa
tak bisa menyekanya
dalam ruang kaca
engkau tatap keangkuhan dunia
mereka bicara hak asasi manusia
tapi pura-pura lupa
dan bermuka dua
membiarkan,
masa kecil mu dijarah
masa depanmu dirampas
engkau berteriak merdeka
merekapun pura-pura tak mendengarnya
semuanya jadi ambigu
dan berkepribadian ganda
meski terkurung dalam ruang kaca
diantara bau mesiu dan dentuman senjata
engkau tak gentar
tak takut
terus berjuang
melawan ketidakadilan dunia
                                                11/12/17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H