Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Terkikisnya Rasa Nasionalisme

17 Agustus 2015   14:17 Diperbarui: 17 Agustus 2015   14:17 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mereka saat ini sibuk dengan kemajuan tehnologi informasi. Mereka memiliki HP canggih atau gadged lainnya dan pekerjaan mereka hampir full time adalah main Game atau browsing apa saja. Mereka dihadapkan pada hal-hal yang instan. Ini akan membuat mereka lupa pada identitas negeri sendiri. Akibatnya, rasa nasionalisme mereka perlahan terkikis meskipun tidak akan habis (karena mereka juga butuh akte kelahiran dan KTP).

Saya kira, generasi game online saat ini perlu mendapat perhatian penuh tentang rasa nasionalisme. Mereka tidak mengenal lagi siapa Pahlawan nasional mereka. Karena mereka lebih mengenal pahlawan super hero yang ada dalam game yang mereka mainkan tiap hari.

Apakah mereka tidak belajar di sekolah? Bukankah PPKn dan sejarah nasional Indonesia masih diajarkan di sekolah? Jawabannya: “Ya. Tetapi perhatikan sedikit demi sedikit tentang nilai PPKn dan Sejarah Indonesia dari sebagian besar mereka. Atau sekali-kali konsultasi dengan guru PPKn dan Sejarah Indonesia. Pasti ada guru-guru yang bingung dengan kepedulian dan minat mereka terhadap pelajaran itu. Terlepas ada pengaruh dari Ujian Nasional yang diuji 6 mata pelajaran minus PPKn.

 

Mengembalikan Rasa Nasionalisme

Bila kita tidak inginkan rasa nasionalisme terus terkikis oleh keadaan zaman. Maka diambil langkah-langkah yang tepat.  Pertama, pemerintah harus mewujudkan cita-cita pendiri bangsa ini yaitu untuk mensejahterakan dan memakmurkan bangsa ini. Sebab dengan Negara yang makmur dan sejahtera akan membuat anak bangsa bangga dengan bangsanya sendiri.

Kedua, memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Sampai-sampai korupsi itu tidak pernah dikenal oleh generasi yang akan datang.

Ketiga, pemerintah konsisten menjalankanpemerintahan yang benar-benar bersih dari segala praktek-praktek yang merugikan bangsa dan Negara.

Keempat, Pemerintah serius membuka lapangan kerja sehingga seluruh rakyatnya merasa bahwa mereka benar-benar diperhatikan oleh bangsanya sendiri.

Kelima, menegakkah hukum dengan seadil-adilnya dan tidak ada indikasi adanya tumbang pilih. Meskipun kesalahan itu dilakukan oleh anak Presiden atau gubernur sendiri atau mereka yang berkuasa.

Keenam, setiap saat dengan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam dada generasi muda, misalnya dengan memperlihatkan kemampuan bangsa ini tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun