Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempersiapkan Diri Menyongsong Puasa

14 Juni 2015   23:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Puasa bagi kaum muslim hanya tinggal beberapa hari lagi. Berdasarkan imsakiah yang beredar, puasa di Indonesia kali ini jatuh pada hari kamis tanggal 18 Juni 2015. Sebagai seorang muslim, puasa hukumnya wajib dilaksanakan karena merupakan rukun Islam yang ketiga. Kecuali bagi mereka yang memang tidak mampu melaksanakannya karena alasan tertentu. Itu pun harus mengqadha dan membayar fidyah ketika sudah sanggup melaksanakannya.

Melaksanakan puasa bagi yang belum pernah melakukannya memang terasa sangat berat tetapi kalau sudah terbiasa sejak kecil rasanya tidak begitu memberatkan alias biasa-biasa saja. Tetapi itu juga sangat dilandasi oleh kepatuhan dan ketaat kepada perintah Allah. Alquran surat Al-Baqarah 183 Allah mewajibkan puasa itu kepada orang-orang yang beriman untuk mencapai derajat ketaqwaan. Allah maha mengetahui, bahwa hanya orang-orang yang berimanlah yang benar-benar sangup melaksanakan ibadah puasa itu dengan sempurna.

Ibadah puasa itu dilaksanakan dalam bulan Ramadhan mulai imsak sebelum masuk sholat subuh sampai matahari terbenam (maghrib). Di Indonesia, kurang lebih 12 jam, mungkin di negara-negara tertentu waktu puasa itu bisa lebih panjang atau lebih pendek dari waktu di Indonesia.

Mengapa dirasakan berat karena selama waktu yang telah ditentukan itu seorang  muslim yang melaksanakan ibadah puasa tidak diperbolehkan makan dan minum secara total serta dilarang melakukan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa.

Karena itu sebagai manusia dalam menyongsong bulan puasa, seorang muslim perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin baik mental maupun fisik.

Persiapan pertama, sebaiknya me-refresh kembali pengetahuan tentang ibadah puasa terutama hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang selama melaksanakan puasa. Ulang kaji ini perlu dilakukan karena puasa dilaksanakan sekali setahun.

Caranya dapat dilakukan dengan membaca buku-buku atau mendengar pengajian atau ceramah agama. Atau memutar CD yang berisi pengetahuan tentang ibadah puasa. Biasanya bila ini dilakukan akan menambah motivasi melaksanakan ibadah puasa.

Kedua, sebaik banyak melakukan puasa sunat, misalnya puasa Senin Kamis lebih sering dilakukan. Sebenar bila mengikuti sunnah Rasulullah, puasa pada bulan Sya’ban sangat dianjurkan. Puasa sunat sya’ban selain memperoleh syafaat yang besar juga dapat menjadi sebagai persiapan untuk melaksanakan puasa wajib pada bulan Ramadhan.

Ketiga, biar mental menjadi tenang, tidak salahnya memohon maaf pada sesame terutama kerabat yang dekat.

Keempat, menjaga kesehatan sebaik mungkin. sebab bila kurang sehat pasti akan mempengaruhi pelaksanaan ibadah puasa. Kesehatan sangat dipengaruhi oleh prilaku seseorang. Oleh karena itu gaya hidup yang sehat perlu diperhatikan dalam mempersiapkan diri melaksanakan ibadah puasa.

Kelima, untuk menjaga kebugaran tubuh selama melaksanakan ibadah puasa perlu juga mempersiapkan menu makanan yang mendukung kebugaran tubuh.  Tidak salahnya  bila jauh-jauh hari kita menetapkan menu selama bulan Ramadan. Apalagi yang sudah berumur, mungkin mengindap penyakit gula darahnya , misalnya. Tentu saja, pada saat berbuka dikurangi makanan yang mengandung gula tinggi. Jadi menu juga direncanakan jauh-jauh hari sesuai dengan kondisi tubuh seseorang.

Keenam, biasanya pada saat bulan ramadhan terjadi pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan puasa. Bisa saja pengeluaran untuk mempersiapkan saat berbuka dan sahur. Juga yang tidak kalah penting membeli baju baru menghadapi lebaran.  Karena itu Budget juga perlu dipersiapkan sedemikian rupa sesuai dengan perkiraan tahun lalu. Sehingga dalam melaksanakan ibadah puasa nanti lebih terfokus.

Ketujuh, bila mereka yang mudik lebaran, sebaiknya jauh sebelum ramadhan tiba perlu juga dipersiapkan badget khusus untuk itu. Sehingga pada bulan ramadhan tidak memikir hal seperti itu lagi dan puasa semakin tenang.

Saya kira, masih ada lagi yang harus dipersiapkan dalam rangka menyongsong puasa. Semua itu sangat tergantung pada pribadi dan kebiasaan masing-masing. Tapi perlu diingat apa yang dituliskan di atas didasarkan pada  pengalaman pribadi bukan tuntunan sistematis yang disunnahkan.  Jadi, jangan sampai ada khilafiah. Wallahu’alam bissawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun