Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Nature

Halo Sampah, Apakabar Mu?

22 Mei 2010   06:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147282" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi Gbr.: http://akumassa.org/wp-content/uploads/2010/01/kompas-rabu.jpg"][/caption]

Sampah dalam arti yang sebenarnya adalah sesuatu barang atau benda yang tidak dipergunakan lagi. Bila barang yang sudah dikategori sampah tidak pernah aman lagi pasti akan segera dieksekusi ke tempat yang memang disediakan untuk sampah yaitu tempat pembuangan sampah. Kesan utama tempat pembuangan sampah adalah kotor dan jorok. Bila kita melewatinya dari jauh dapat tercium bau yang tidak sedap.

Namun demikian, meskipun terkesan jorok dan berbau tidak sedap banyak juga dari kita datang ke tempat sampah untuk mencari sesuatu yang mungkin dapat dipergunakan lagi. Meskipun sudah dibuang, ada juga sampah itu yang dapat dipergunakan lagi dan tak jarang kemudian dirubah menjadi rupiah.

Jadi, jangan heran bila ditempat sampahpun masih banyak orang yang berkerumun untuk mengumpulkan jenis sampah tertentu yang layak diangkat harkat dan martabatnya lagi. Saya pribadi mengangkat topi tinggi-tinggi kepada mereka sebagai rasa hormat. Meskipun dalam sampah, tetapi apa yang mereka lakukan itu halal. Tidak seperti mereka-mereka yang duduk dikursi empuk tetapi bermental sampah.

Banyak kategori orang-orang yang bermental sampah seperti perampok, pencuri, perompak (biasanya di laut), pencopet, penipu, penganggu isteri tetangga dan lain-lain yang dapat dikategorikan kepada hal-hal seperti itu. Dan yang jelas mereka yang bermental sampah adalah mereka apabila yang berada di tengah-tengah masyarakat selalu membuat keresahan.

Selain itu, mereka yang bekerja dikantoran banyak juga yang bermental sampah. Bahkan ada menjabat pimpinan. Jadi jangan heran bila disetiap instansi pemerintahan atau juga dikantor swasta banyak yang kedapatan melakukan korupsi dalam jumlah bermilyaran rupiah.

Bahkan baru-baru ini dalam institusi yang notabenenya penegak hukum juga banyak berseleweran orang-orang yang bermental sampah. Sehingga muncul istilah baru yang sangat populer bagi kita yaitu Markus (makelar kasus). Mereka mempermainkan hukum seenaknya dengan suatu imbalan yang cukup mencengangkan kita.

Berkaitan dengan itu (koruptor dan markus) itu, ada beberapa yang sudah ditangkap. Meskipun kita yakini masih banyak dari mereka yang belum terendus apalagi ditangkap atau sudah ada yang terendus tetapi tidak berani untuk ditangkap. Mereka ini ada dimana-mana bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Sebenarnya bagi mereka yang sudah tertangkap semestinya tidak perlu ditunggu-tunggu waktu lagi. Mereka sudah layak untuk dieksekusi dan dibuang ke tempat sampah seperti sampah beneran yang perlu segera kita buang ketempat sampah. Bila tidak dibuang segera maka bau busuk akan mempengaruhi kesehatan kita.

Tetapi sampai saat ini belum ada kabar apa-apa atau bahkan hampir-hampir tidak kedengaran lagi beritanya. Banyak orang yang bertanya dan beranggapan apakah ini juga  disebabkan ada yang bermental sampah juga di sana? Maka perlu kita tanyakan kabarnya: Apakabar Mu Sampah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun