Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Elektrifikasi, Salah Satu Kunci Sukses Hyundai di Indonesia

24 September 2022   18:09 Diperbarui: 24 September 2022   18:15 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hyundai Sonata EV, mobil listrik pertama Hyundai yang di buat pada tahun 1991. ( Foto: Electric Motor News)

Akhir-akhir ini, merk Hyundai merangsek tak terbendung. Pada GIIAS 2022 bahkan membukukan rekor tertinggi SPK (Surat pemesanan Kendaraan), dibawah Toyota. Untuk beberapa model, seperti stargazer dan Creta bahkan mengalahkan Avanza dan Raize.

Luar biasa!

Itu sama saja mereka mengalahkan Mitsubishi, Honda, dan Suzuki.

Apa kunci suksesnya? Nurut saya, karena Hyundai berhasil menciptakan trend 'Elektrifikasi' (pada mobil Kona dan Ionic).

Dua jenis mobil listrik Hyundai itu memang bukan yang pertama di tanah air, sebelumnya sudah ada Tesla sebagai mobil Pure electric. Tapi Kona dan Ioniq merupakan mobil listrik 'terjangkau' pertama di tanah air. Terjangkau kantong orang kaya maksudnya!

Senekat itu kah Hyundai menciptakan mobil listrik demi sebuah trend electrified Vehicle!?

Oh no!

Walau pun Hyundai bukan perusahaan tua, tapi setidaknya Hyndai telah memulai proyek mobil listrik pertama sejak tahun 1991 melalui Hyundai Sonata EV. Itu lima tahun sebelum GM EV 1 diproduksi.

Dan ketika ada momentum trend mobil listrik di tanah air, Hyundai langsung masuk celah itu. Hyundai rupanya 'membaca' keengganan masyarakat membeli Tesla adalah karena harganya yang mahal, sekaligus menjawab akan kebuham masyarakat terhadap mobil listrik yangebih terjangkau.

Satu hal yang membuat mobil listrik Hyundai diminati adalah penyediaan fasilitas Charging di setiap dealer Hyundai. Jadi keluar kota dengan Hyundai, bukan masalah besar sepanjang ada dealer Hyundai. Masalah layanan purna jual tampaknya juga sangat mempengaruhi penjualan Hyundai.

Sedikit sejarah Hyundai di Indonesia.

Pertama kali masuk Indonesia di rebranding sebagai Bimantara ( Cakra dan Nenggala) pada tahun 1994. Pada awal masuk, Hyundai menjalin kesepakatan bersama dengan PT Ctrakarya Pranata Semesta. Kerjasama itu memgasilkan pabrik perakitan Hyundai di Indonesia yang telah di rebranding menjadi Bimantara. Pabrik tersebut memproduksi Hyundai Accent dan Hyundai Elantra. Untuk Hyundai Accent di rebrand menjadi BImantara Cakra. Sedangkan Hyundai Elantra di rebrand Hyundai Elantra.

Mereka memuai produksi pada 30 Mei 1996 dan mengantongi izin untuk menjual Cakra dan Nenggala sebagai mobil lokal dibawah keagenan PT Citra Mobil Nasional. Meskipun telah menggunakan kandungan lokal sebesar 17% dan nama Indonesia, toh Bimantara belum dapat memberikan insentif pajak selayaknya Mobnas ( TIMOR).  Pemerintah menjanjikan tiga tahun ke depan atau tahun 1999 insentif akan di berikan kepada Bimantara. BImantara mengakhiri penjualannya pada tahun 1997 karena gejolak politik yang terjadi.

Meskipun proyek 'Mobnas' yang diinginkan Bimantara terhenti, tapi tida demikian dengan kipran Hyundai. Mereka tetap melanjutkan jualannya di Indonesia. Dari semula Cuma menjual dua varian, Accent dan Elantra, selepas kerjasama dengan BImantara, mereka terus menerus menambah line up kendaraan dan membangun jaringan dealer ke seluruh Indonesia.

Hyundai Sonata EV, mobil listrik pertama Hyundai yang di buat pada tahun 1991. ( Foto: Electric Motor News)
Hyundai Sonata EV, mobil listrik pertama Hyundai yang di buat pada tahun 1991. ( Foto: Electric Motor News)

Pada tahun 2019 Hyundai yang kini resmi bernma Hyundai Motor Indonesia membangun pabrik perakitan di Indonesia (salah satunya memproduksi Hyundai Creta), yang membuat harga Hyundai bisa di tekan. Dengan begitu, Hyundai bisa memberikan fitur lebih melimpah, dengan rentang harga yang sama dengan mobil Jepang pada umumnya.

Tentu saja keberadaan pabrik Hyundai di tanah air ini membuat tenang calon pembei Hyundai. Karena dengan begitu mereka tidak perlu kawatir dengan layanan purna jual Hyundai.

Jadi setidaknya ditanah air ada dua hal yang membuat merk ini melejit. Pertama soal isi elektrifikasi, kedua melejitnya dua model mobil elektrik tersebut membuat perhatian konsumen 'menengok' merk ini.

Ibarat kata, kalau di depan rumah Anda ada obyek yang bisa menarik orang untuk mampir, maka yang mampir tersebut tentu penasaran dengan seluruh isi rumah.

Kira-kira begitu sih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun