Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sony Ericsson, Muncul di Tengah Kebosanan Masyarakat terhadap Teknologi Nokia

11 September 2022   19:41 Diperbarui: 14 September 2022   11:14 4401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, ditengah 'kebosanan' masyarakat terhadap teknologi NOKIA yang gitu-gitu aja, Ericsson, sebuah perusahaan ponsel Swedia yang berkolaborasi dengan Sony (Jepang) berusaha menjawab dengan ponsel multimedia.

Dimulai dengan T series yang merupakan ponsel pertama di tanah air yang dilengkapi camera digital yang masih plug and play (terpisah).

Sejarah Ponsel Soner ( Sony Ericsson), dimulai ketika saat itu Ericsson mengalami penurunan penjualan secara terus menerus. Perusahaan ini sebetulnya ada di peringkat ketiga di bidang mobile phone dibawah Nokia dan Motorola.

Tapi dari hari kehari market share-nya tergerus oleh keganasan Nokia. Motorola pun sebetulnya saat itu juga mulai keteter. Tapi karena Motorola punya 'market tersendiri' di negeri asalnya (Amerika), penurunannya tak seberapa signifikan. Apalagi selain jaringan GSM Motorola juga bermain di jaringan CDMA (Pengembangan dari AMPS).

Sedangkan Ericsson yang berasal dari Eropa tetap setia di jalur GSM.

Disisi lain, selain jualan handphone, Ericsson juga jualan perangkat Network. Kurt Hellstrom, presiden Ericsson saat itu mengatakan, " Mobile phones are really a core business for Ericsson. We wouldn't be as successful (in networks) if we didn't have phones".

". Henpon adalah dagangan utama Ericsson. Kita tidak akan bisa sukses jualan perangkat jaringan kalau kita tidak punya produk henpon."

Yup! Perangkat jaringan yang dimaksud adalah piranti untuk BTS. Sebagaimana Nokia dan Siemen atau Motorola yang saat itu jualan piranti jaringan, Ericsson pun punya dagangan yang sama.

Bagaimana operator seluler bisa percaya pada kemampuan Ericsson dalam membangun system' network kalau tidak punya produk henpon, kan?

Ketika pangsa pasar henpon Ericsson mulai terancam, dengan hanya memperoleh pangsa cuma 1 persen, layaklah mereka kawatir akan keberlangsungan divisi mobile phone.

Langkah strategis pun dilakukan dengan menggandeng Sony, perusahaan elektronik terbesar asal Jepang yang piawai membuat henpon multimedia.

Kekakuan desain dan fitur Ericsson disulap oleh Sony dengan menambahkan fitur-fitur multimedia yang telah lama digeluti oleh Sony. Sebetulnya secara keseluruhan, henpon-henpon mereka adalah buatan Sony. Hanya beberapa part aja yang dibikin oleh Ericsson. Gabungan dari keduanya lalu diproklamirkan pada tahun 2001 sebagai Sony ericsson.

Gebrakan pertama lumayan. Walau belum bisa mengalahkan Nokia. Tapi setidaknya bisa membendung laju Motorola. Gebrakan demi gebrakan dilakukan. Termasuk mengeluarkan seri multimedia canggih semacam Walkman series.

Sebagaimana kita tahu, Walkman adalah merk dagang Sony untuk pemutar musik portabel di masa lalu yang legendaris.

Fungsi pemutar musik inilah yang selanjutnya di usung Sony. Software pemutar musik yang diberi nama Walkman pun disematkan dan Headset ciamik dengan suara Bass Mantap disertakan dalam setiap pembelian henpon Walkman series.

O ya, Walkman series nama resminya adalah berseri W. W500, W 600, W850 Dan seterusnya. Sedangkan walkman adalah nickname seri W secara keseluruhan.

P990, flagship penerus P900 dari P series. ( Foto: GSM Arena)
P990, flagship penerus P900 dari P series. ( Foto: GSM Arena)

Untuk Flagship, Sony Ericsson mengeluarkan Seri P yang merupakan Smartphone pertama mereka untuk menghadang laju Nokia Communicator (dan N Series secara keseluruhan).

Pengalaman pribadi saya beberapa kali memakai ponsel Sony adalah seri J, Seri W, lalu Seri K.

Secara multimedia, saya pribadi tak pernah merasa kecewa. Untuk kebandelan pun boleh diadu. Tak ada komplain sama sekali. Termasuk isu tentang masalah sinyal yang sering dialami handphone Ericsson dimasa lalu yang membaik pada handphone Sony Ericsson.

Sony yang saat itu menggunakan Operating System' Symbian sangat menyenangkan dan mudah digunakan!

Secara keseluruhan, kalau disuruh memilih, saya akan memilih Sony Ericsson daripada Nokia.

Uniknya, semua Sony Ericsson yang saya pakai, dilengkapi software pemutar musik khas Sony Ericsson yang diberi nickname Walkman, walau bukan seri W.

Keunikan software ini adalah bisa mengenali lagu yang kita dengar diluar handphone. Jadi misalnya Anda sedang mendengar lagu di radio dan nggak tahu judulnya, cukup pencet tombol TrackID, dan Sony Ericsson akan mencari data lagu itu. Padahal waktu itu Google pun belum punya kemampuan untuk itu. Hanya beberapa tahun terakhir saja google punya fitur itu.

kerjasama antara Ericsson dan Sony terhenti di tahun 2012 seiring dengan diakuisisinya Ericsson oleh Sony. Lalu Sony menyederhanakan namanya menjadi Sony Mobile communication dan memberi nama Sony Xperia pada setiap ponsel besutannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun