Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

GP Monako dan Kesialan Leclerc

1 Juni 2022   05:07 Diperbarui: 1 Juni 2022   17:30 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Charles Leclerc, selalu 'sial' di Monako. ( Photo Credit: formula1.com)

Charles Leclerc, sebagai tuan rumah GP Monako tentu berharap agar bisa selalu tampil cemerlang di kandang, paling tidak, sampai akhir dari terselenggaranya GP Monako. 

Tapi apa lacur, sepanjang kariernya di Formula 1, Leclerc hampir selalu gagal finish di kampung halamannya! Ada saja rintangan untuk bisa sekedar finish di kandang sendiri buat Leclerc. Yang mesin rusak lah, yang nabrak lah.

Menaklukkan Monako memang tak segampang menginjak pedal Throtle di Hockenheim. Sirkuit jalanan ini berkarakter lambat. Sempit dan penuh tikungan, membuat para 'artis lintasan' harus ekstra hati-hati, atau kalau tidak, menabrak tembok. Soal Monako, sekali lagi, kembalikan ke Ahlinya, Senna! Sayang, Senna telah tiada.

Schumy pun 'cuma' bisa lima kali juara disana. Pokoknya, tak ada yang sebagus Senna di Monte Carlo! Tak ada. Atau belum ada tepatnya. Bahkan saat hujan pun Senna bisa tampil cemerlang. Menaklukkan Monako berarti menjadi tolok ukur seberapa piawai seorang pembalap!

Selain itu, masih tentang Monako, adalah soal keglamoran!

Setidaknya, setiap kali balapan di gelar di negeri Kota ini, selalu bertabur bintang dan kaum jetset dari berbagai negara.

Itu adalah daya tarik tersendiri, bukan yang utama, tapi hal yang akan memberi ekstra value pada Formula 1.

Monako ibaratnya seperti aluminium foil pada kemasan makanan ringan yang bisa menambah nilai. Karena walau isinya sama, makanan ringan yang di kemas dalam aluminium foil lebih mahal dari yang di bungkus plastik, kan?

Seperti itulah Monaco.

Tapi sayang, setelah menyelenggarakan Formula 1 sejak 21 Mei 1950, pekan ini menjadi pekan terakhir GP Monako. GP Monako digantikan GP Miami dan Las Vegas.

Pihak penyelenggara menengarai, tiket nonton di Miami yang terjual habis tiga pekan lalu merupakan kabar menggembirakan dan menjadikan alasan menghapus GP Monako semakin kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun