Adalah Brawn GP, salah satu tim F1 debutan di tahun 2009, sekaligus juara dunia konstrutor dan tim yang mengantarkan Jenson Button merebut gelar juara dunia pembalap tahun 2009.
Bagaimana ceritanya?
Berawal dari resesi dunia tahun 2008, yang menghantam hampir semua sektor usaha, tak terkecuali dunia motorsport, yang salah satunya adalah tim-tim Formula 1. Dan Honda adalah termasuk salah satu tim yang saat itu mempertahankan eksistensinya di olahraga paling glamour di planet bumi ditengah kesulitan keuangan.
Maka pihak Honda memutuskan untuk undur diri dari kancah balapan Jet darat. Ratusan orang yang bekerja untuk tim pun terancam nganggur, tak kurang dari 500 orang lah.Â
Dan Ross Brawn, yang saat itu memimpin tim principal, merasa terbeban secara mental tatkala menyaksikan orang-orang dibawah kepemimpinannya terancam jobless.Â
Inilah pemimpin sejati, karena seandainya Honda harus bangkrut pun, duit Brawn masih segunung, cukup buat hidup sampai sekian turunan. Karena berkat Brawn pua nama Ferarri meraih juara dunia konstruktor sekaligus menghantar nama Michael Schmacher melambung merebut juara dunia pembalap selama lima tahun, dari tahun 2000-2004.
Tapi pemimpin mana yang tega melihat orang yang dibawahnya sengsara, kecuali Firaun!
Puyeng lah Mr Brawn mencari pembeli untuk tim Honda. Masalahnya, tak mudah mencari pembeli di tahun itu. Resesi menjadikan banyak perusahaan kesulitan keuangan, kan? Apalagi Honda waktu itu bukan tim yang kompetitif, sehingga nggak ada alasan untuk dibeli.
Niat baik, berbuah baik. Brawn membeli Honda dengan nilai hanya 1 Poundsterling. Yup! Cuma dua puluh ribu rupiah. Tapi seluruh operasional tim ditanggung secara pribadi oleh orang baik bernama Brawn ini.