Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Polemik Warkopi: Kenapa Indro Tidak Membawa ke Ranah Hukum?

27 September 2021   18:10 Diperbarui: 27 September 2021   22:05 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan kemunculan WARKOPI, sebuah group comedian yang gaya serta fisiknya mirip-mirip sang legenda, Warkop DKI. Terkait teguran Indro Warkop, Indro bukan mempersoalkan HAKI yang akan berakibat hukum pada Trio WARKOPI. Indro hanya mempersoalkan etika, toto kromo.

Kalau soal kemiripan wajah sih, saya pribadi menilai itu nggak masuk dalam klausul pelanggaran hak cipta ya. Tuhan bebas menciptakan manusia sebaik-baiknya sekehendakNya. Karena Dia maha kuasa. 

Dia sanggup menciptakan dua, tiga, bahkan ratusan manusia dengan wajah kembar, mirip, bahkan seratus persen sama. Tapi Dia nggak akan melakukan itu. 

Karena Dia ingin manusia memiliki keunikannya masing-masing. Harus ada pembeda, diferensiasi, antara satu dengan yang lain. Disitulah kesempurnaan manusia hasil ciptaanNya.

Mengenai kemiripan wajah ketiga komedian ini, tentu orang tuanya, atau bahkan mereka sendiri nggak menyangka bakal kayak gitu jadinya. Mereka bertiga ini pasti kalau boleh minta pengin diciptakan seganteng Keanu Reeves atau Pierce Brosnan.

Tapi mau gimana lagi, satunya di ciptakan mirip Wahjoe Sardono, Satunya diciptakan mirip Kasino Hadiwibowo, dan yang satunya mirip Indrojoyo Kusumonegoro. Jadilah mereka mirip Group legend yang mengawali karier di radio Prampors itu.

Karena faktor itulah, Indro nggak mau membawa ketiganya serta manajemen Warkopi ke ranah hukum. Persoalan wajah ( fisik)itu adalah hak prerogatif Sang Maha Kuasa! Titik habis!

Masalahnya jadi lain kalau mereka menggunakan nama Dono, Kasino, Indro yang identik dengan legenda WARKOP DKI, itu persoalannya. 

Oke, dalam berkreatifitas mereka nggak meniru seratus persen dengan WARKOP DKI. Tapi pemilihan nama WARKOPI itu seoalah mengajak masyarakat untuk mengingat pada WARKOP DKI. Jangan lupa pemilihan nama Dono Kasino Indro itu mengindikasikan serta memperkuat dugaan mereka ingin mendompleng popularitas Warkop DKI.

Saya liat statement Indro Warkop di sebuah media dalam bentuk video pun menyebut mereka melanggar tata Krama. Kalau mereka dapat keuntungan materi dari kemiripan wajah, nggak masuk klausul pelanggaran HAKI sih.

Masalahnya mungkin yang kayak yang sudah kita ketahui bersama, mereka menggunakan kemiripan wajah untuk membuat kreasi tertentu hingga membuat masyarakat berpersepsi bahwa itulah the next warkop. 

Persoalan akan jadi lain kalau mereka tidak menggunakan nama Dono Kasino Indro serta membubuhkan nama Warkopi.

Kalau pun mereka kasih nama lain pun, secara visual masyarakat tetap menilai bahwa mereka adalah tiga orang yang mirip Dono Kasino Indro sih ya.

Nah, dari sini akan timbul kerancuan. Kalau Indro mempermasalahkan HAKI, pasti merujuk pada kreatifitas mereka yang berusaha menggiring opini penonton pada bahwa mereka The Next Warkop yang akan mendatangkan keuntungan materi. Karena kerancuan itulah Indro cuma mensomasi saja dengan mengatakan mereka melanggar Etika. 

Itu opini saya pribadi.
Sekali lagi, bukan soal HAKI pada poin kemiripan fisik. Tapi etika berkreatifitas. Pesan saya, hargai perasaan anak-anak almarhum yang mungkin berusaha keras untuk move on menghilangkan perasaan luka ketika ditinggal ayah-ayahnya.

Karena kalau hanya kemiripan wajah, Keanu reeves pun nggak pernah protes pada saya, karena saya nggak berkiprah selayaknya dia dalam memerankan John Wick. Misalnya lho. Becanda ah!

Akhir kata moga semua bisa diselesaikan dengan damai penuh kekeluargaan, syukur-syukur kalau Pakde Indro mau membina mereka untuk bisa menjadi penghibur pengganti WARKOP DKI.

Semoga semua makhluk berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun