Jujur, sejak akhil balik saya suka olahraga Formula1. Saya memandang F1 dari sisi teknologi. Saya tidak pernah memandang F1 dari sisi politik tingkat tinggi yang lazim dilakukan di paddock yang penuh intrik.Â
Ada banyak intrik dilakukan mengatasnamakan sportifitas yang menjadi bagian dari sirkus mahal berharga trilyunan rupiah ini.
Dan ngomong intrik tak lepas dari kejadian di Monza hari minggu, 12 September 2021 lalu. Dimana seorang pemimpin klasemen bernama Max Verstapen terlibat insiden di tikungan dengan Lewis Hamilton, juara dunia 7 kali di Formula 1, sekaligus pemegang rekor terbanyak dan belum terlampaui oleh pembalap manapun.Â
O ya, tahun ini Max unggul dari Hamilton. Max mengantongi point 226,5 point, sedangkan Hamilton mengantongi Point 221,5.
Seperti yang banyak terlihat di pemberitaan media masa, setelah kejadian di pinggiran trek tampak mobil Redbull RB16B berada diatas mobil Mercedes-AMG F1 W12 E Performance yang di piloti Lewis Hamilton.
Kejadian bermula ketika mereka melewati tikungan, mobil Hamilton yang ada beberapa jengkal di depan mobil Max, nggak salah pula kalau Lewis langsung tekuk stir ke kiri untuk melahap tikungan.Â
Tapi Max rupanya nggak sabaran, dan memaksa masuk dari sisi kiri, naas, mobilnya bersinggungan dengan Hamilton, lalu bagian depan mobil Hamilton bagai forklift mengangkat bagian samping mobil Max.
Celakanya, roda belakang Max bergerak mengarah ke kokpit (Hamilton), dan tertahan oleh roll cage ( HALO), sehingga mencegah kepala Hamilton tertimpa ban Max, " Seseorang (Tuhan) mengawasi dan menjaga saya, " ucap Hamilton penuh dengan rasa syukur. Duh, walau duit banyak masih ingat sang pencipta.
Usai kejadian malah Max menunjukkan sikap kurang terpuji, alih-alih nolongin Hamilton, Max malah ngelonyor pergi, " Lho! gue liat dia berusaha melepaskan diri dengan memundurkan mobil sebagai tanda dia baik-baik saja, " kilahnya. Belagu loe!
Pun di Paddock, dia tetap santai aja. Untungnya ya Hamilton nggak luka parah, hanya lehernya yang dikit sakit.