Mungkin satu kelemahan Tesla, dan mobil listrik pada umumnya hanya pada persoalan Infrastrukur berupa stasiun pengisian daya mobil listrik yang masih terbatas di tanah air.Â
Tapi seiring berjalannya waktu dengan dukungan penuh dari pemerintah, stasiun penginsian daya mobil listrik makin lama makin bertambah banyak.
Apakah Tesla benar-benar ramah lingkungan? Karena produksi daya listrik yang dihasilkan PLN saat in pun masih menggunakan batubara?
Itu kan sekarang, dan di Indonesia. Karena di beberapa negara Tesla dijual juga sepaket dengan Solar Panel wall yang tersambung ke pengisian daya, hingga kapanpun pemiliknya butuh isi baterey Tesla, bisa langsung terisi tanpa harus takut tagihan listriknya membengkak. Dari sini sudah ketahuan betapa hematnya Tesla ( Mobil listrik).
Dari serangkaian penjelasan diatas, apakah Tesla masih bisa disebut sebagai produk otomotif? Sedangkan mobil pada umumnya, disebut produk otomotif karena menggunakan drivetrain berupa mesin internal Combustion yang pertama kali ditemukan oleh Nikolaus Otto?
Dan Tesla sama sekali tidak memenuhi syarat sebagai sebuah produk ( Otomotif) meskipun punya fungsi yang sama dengan mobil pada umumnya, yaitu alat transportasi.
Lalu disebut apakah Tesla? Gadget? Robot? Semua benar.
Yang jelas kalau di beberapa negara Tesla jadi ikon anti jomblo buat para pria yang mendadak jadi ganteng ketika mengemudikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H