Sebenarnya GM EV1 hanya segelintir dari sekian banyak produsen kendaraan yang mencoba peruntungan memproduksi mobil listrik, Toyota RAV pun ada yang versi listrik yang disebut RAV4-EV. Honda, Nissan, Chrysler pun sudah mencoba, dan semua berakhir dengan alasan sama: EFISIENSI yang menjadi pertimbangan!
Sampai pada tahun 2003 didirikan Tesla di Palo Alto, California. Tesla mengubah mindset masyarakat mengenai mobil listrik yang tidak efisien dengan meluncurkan mobil listrik teknologi canggih yang sanggup menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali isi baterai hingga penuh.
Urusan efisiensi bisa diselesaikan dengan membuat body/ sasis kendaraan dari material berbahan ringan. Teknologi canggih sekelas pesawat pun disematkan pada semua model Tesla, yaitu sistem auto pilot!
Mobil listrik di Indonesia
Di tanah air BMW memproduksi mobil full electric, yaitu BMW i3. Selain BMW, tentu saja Tesla sebagai pelopor mobil listrik dan sebagai pemain baru di pasar otomotif ikut jualan. Bukan hanya dua merk itu, bahkan Smart pun juga meramaikan pasar mobil listrik tanah air.
Masalahnya sampai disini adalah kendala harga mobil listrik yang mahal, terbatasnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum. Sejauh ini PLN baru membangun sebanyak 21 SPKLU yang tersebar di sejumlah kota-kota besar pulau Jawa dan Bali. Hal inilah yang menjadikan mobil listrik hanya diminati di kota-kota besar.Â
Meski dari listrik rumah bisa juga diisi, masalahnya kadang yang jadi kendala kalau kita berpergian keluar kota. Walau pun daya jangkau mobil listrik sekali isi (penuh) bisa diatas 300 kilometer.
Dan saya yakin, produsen lain pun tak akan tinggal diam, terutama pemain besar dari Jepang macam Toyota, Honda, Nissan.Â
Toh sekarang mereka sudah mengawali dengan jualan mobil Hibrid, sebagai langkah awal pada masa peralihan antara mobil konvensional ke mobil elektrik. Karena yang paling memungkinkan untuk dimiliki tanpa harus repot nge-charge baterai ya mobil hibrid.Â
Hal-hal tersebut diatas yang menjadikan keberadaan mobil listrik masih sangat terbatas. Tapi seiring berjalannya waktu, ketika stasiun PKLU ( pengisian Kendaraan Listrik Umum) sudah tersebar, saya yakin, kendaraan listrik akan menggantikan mobil dengan sistem pembakaran dalam.