Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sejenak Mengenang Bonjovi

11 November 2019   09:11 Diperbarui: 14 November 2019   11:50 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Konser Bonjovi 1995 (Sumber : historia.id)

Era pertengahan tahun delapan puluhan sanoai pertengahan Sembilan puluhan blantika music dunia 'diguncang' oleh sekumpulan anak muda dari New Jersey yang tergabung dalam Bon jovi. Tak terkecuali Jakarta.

Mereka terdiri dari Jon Francise Bongiovi, vokalis sekaligus front man dari band Flamboyan ini. Kelak nama Bonjovi di ambil dari nama belakang Jon dalam pelafalan Inggris. Bongiovi adalah bahasa Sisilia. Karena Jon emang keturunan Sisilia, Jerman, Slovakia, Rusia. Gado-gado banget kan.

Jon memulai karier musik sejak usia 13 tahun pada tahun 1975 sebagai pemain piano dan gitar di band pertamanya, Raze. Akibatnya, pas lulus High School alias SMA, Jon ogah cari college atau universitas untuk nerusin kuliah. Jon malah asyik menyapu Barber Shop milik ayahnya, Jon francise Bongiovi, Sr, dan selepas itu main band.

Makanya waktu mudanya gaya rambut Jon selalu keren kan. Itu karena bokapnya seorang penata rambut khusus pria. Yang paling memukau cewek tuh ya gaya rambut pas album Cross road dirilis ya. Gondrongnya nggak gondrong banget, bukan pula gondrong dangdut yang waktu itu menjadi trend di negeri yang bukan warisan kumpeni ini. Pokoknya gondrong keren deh!

Lagu-lagu Bonjovi yang cenderung romantis dan para member yang ganteng-ganteng serta maskulin berhasil membius kaum hawa di seluruh planet ini. Ditambah aksi panggung yang keren selayaknya pria macho bukan boy band yang kemayu. Hal itu pulalah yang berhasil mendulang sukses Bonjovi di setiap konsernya.

Sebagai pemeluk Katolik taat, Jon mempunyai keluarga yang harmonis bersama Dorothea Hurley Bongiovi dan dikaruniai empat putra dan putri. Gak usah disebutin nama mereka, ntar dikira sensus! :D

Selain Jon, ada pula Richie Sambora yang tak kalah flamboyan.

Richie adalah pemain gitar sekaligus back vokal. Lain Jon, lain Richie, kalau Jon cukup Settle dengan rumah tangganya, maka Richie adalah seorang Playboy kelas wahid. Sederet nama selebritis pernah dipacarinya. Ya iyalah playboy, Lha wong ganteng, terkenal, kaya, siapa yang nggak mau coba. Emang loe, tampang bensin bersubsidi mau banyak tingkah!

Karakter suaranya yang khas, turut mewarnai lagu-lagu mereka. Tapi paling mencolok ya pada hit Lie To me. Terutama pada Refrain. Keren banget nih lagu dengan variasi suara Richie.

Posisi Drumer diisi Tico Torres. Tak banyak yang saya ketahui tentang Drummer keturunan Kuba dengan nama lengkap Hector Juan Samuel Torres ini.

Kehidupan pribadinya seolah tenggelam oleh pesona Jon dan Richie. Tapi Tico bukan anak tiri di Band lho.

Kalau mau nyebut anak tiri, ya David Bryan, sang pianis. Walau di grup dia merupakan member paling setia, tapi kehadirannya seolah luput dalam berbagai peliputan media.

Yang paling sedih ya ketika Band ini mendepak paksa Alec John Such, sang Basist, karena 'beliau' mempunyai ketergantungan dengan obat-obatan terlarang.

Tapi dalam satu wawancara eksklusif dengan Maharani Jody yang mewakili Indosiar waktu itu, Tico Torres menampik dan menutupi bahwa Alec di depak karena ketergantugan Narkoba. Tico bilang bahwa Alec fokus ke bisnis motornya di daytona.

KONSER DI JAKARTA

Tanggal 6 Mei 1995 merupakan tanggal yang sangat bersejarah bagi penggemar atau penggila musik rock tanah air. Dimana tanggal tersebut menandai tonggak sejarah pagelaran super grup asal New Jersey yang tengah menjadi pujaan sebagian besar remaja, terutama remaja putri ( sekarang udah pada emak-emak :p ) untuk pertama kalinya.

Konser tersebut adalah sebagai bagian dari rangkaian promo Album Cross road yang baru dirilis dan jadi kompilasi lagu-lagu Bonjovi setelah sepuluh tahun lebih berkarier di blantika musik dunia. Makanya tajuk konser tersebut adalah Cross road to the east. Jadi secara market, pihak manajemen bonjovi menitik beratkan penjualan album pada pasar Asia, terutama Asia tenggara ( Indonesia).

Di album Cross Road ada dua single baru, yaitu Always dan Someday I'll be Saturday night serta disisipi pula hit solo Jon dari album Young Guns, Blaze of Glory.

Tak pelak, Penggemar Bonjovi membludak memenuhi eks sirkuit Ancol! Tiketnya yang waktu itu hak jualnya di pegang Bu Dibyo dikawasan Cikini ludes jauh-jauh hari sebelum konser di gelar.

Ada pula segerombolan anak muda yang jauh-jauh datang dari Jawa timur, termasik saya, rela datang hari jumat dan nekat menggelandang tidur di Stasiun pasar Senen sampai hari Sabtu. Padahal konser dijadwalkan hari sabtu jam 20.00 WIB.

Harga tiket konser kelas festival dua puluh lima ribu rupiah. Kami jauh-jauh hari sudah mengumpulkan uang jajan demi bisa nonton Super Grup yang tengah naik daun itu.

Banyak cerita menarik yang kelak menjadi kenangan indah oleh para remaja saat itu, terutama remaja putri. Jumlah penonton Konser bonjovi yang luar biasa menyebutkan angka lima puluh ribu orang hadir di eks sirkuit Ancol. Tapi majalah HAI menyebut ada sekitar tujuh puluh ribu orang.

Penjagaan super ketat pun di berlakukan. Bahkan untuk barikade depan memakai kontainer-kontainer kosong untung menghalau dan berjaga-jaga kalau-kalau rusuh. Tapi namanya pertunjukan rock tahun segitu, pasti ada aja kericuhan kecil-kecilan. Bahkan pihak kepolisian sampai menyebut siaga 1!!!

Serius!!! Edan kan?

Beberapa kaca mobil polisi jadi sasaran empuk kerusuhan oleh penonton ndak bertanggung jawab. Biasanya yang kayak gini ini penonton dengan tampang  bensin bersubsidi alias penonton yang nggak punya  tiket tapi pengin ikutan masuk. Lha kok imuttt...

Banyak pula yang berpapasan akan berpapasan dengan empat cowok ganteng asal New Jersey itu. Kok empat, bukannya lima?

Alec John Such waktu itu udah dipecat. Pihak keamanan nggak kalah cerdik. Jauh-jauh hari mereka sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk dimana Bonjovi harus menginap.

Yup! Mereka menginap di Hotel Horizon. Untuk datang ke panggung mereka menggunakan Speed Boat dengan pengamanan khusus pula. Masuk panggung lewat pintu masuk belakang.

Dan, concert has been started!

Jon yang mengenakan Jeans Belel, rompi warna cream, kepala diikat bandana tampak sangat macho!

KONSER DI JAKARTA 2015

Pada tanggal 11 September 2015 Bonjovi kembali menggelar konser yang bertajuk Bonjovi Live. Walau sukses dengan ditandai habisnya tiket pertunjukan, tapi buat saya kedatangan kali ini kurang greget. Karena Richie Sambora sudah hengkang dan di gantikan oleh Matt O'Ree dan Phillip X sebagai gitaris. Sedangkan Bassist diisi oleh Hugh Mc Donald.

Namanya nostalgia, tentu saja mayoritas yang datang ya penggemar Bonjovi yang waktu tahun Sembilan puluhan itu. Kalau dulu mereka masih remaja, sekarang sudah pada beranjak dewasa. Makanya beberapa lagunya pun diaransemen ulang jadi lebih kalem.

Menurut opini pribadi saya sih, Bonjovi kehilangan ciri khasnya. Nggak lagi segarang dulu.

Bagaimana pun, buat penggemar music rock sejati, lagu-lagu bonjovi yang mengehentak seperti You Give love a Bad name, runaway, atau someday I'll be Saturday nite tetap akan greget kalau di lantunkan menurut versi asli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun