Lalu muncullah merek-merek (handphone)kelas  menengah sekaliber OPPO, Vivo, Huawei, serta yang mengejutkan adalah Motorola yang kini diakuisisi grup Lenovo.
Dan dalam tempo tak terlalu lama, produk negeri Tirai Bambu terus merangsek memenuhi pasar tanah air serta siap melumat merek mapan asal Korea yang sempat mendominasi pasar Ponsel tanah air; Samsung atau LG.
Perlahan-lahan nama China sebagai produsen elektronik tak bisa dipandang sebelah mata lagi.
Selain elektronik, produk otomotif China yang tak kalah moncer adalah Otomotif
Setidaknya ada satu Brand membuat ketar-ketir produsen Jepang di tanah air.
Adalah Wuling, sebuah brand Tiongkok yang berpatungan dengan General Motor (GM) yang siap meramaikan kontes persaingan otomotif tanah air.
Berbagai model dan varian disiapkan Wuling untuk bisa bertarung diantara pemain-pemain mapan asal Jepang.
Bahkan salah satu varian Wuling, yaitu Wuling Almas. Wuling Almas adalah hasil rebrand dari Chevrolet Captiva.
Bagaimana soal ketahanan?
Wuling Cortes telah di tes di sirkuit Sentul sebanyak 24 laps oleh Rivewer mobil independen, Fitra Eri. Dengan cara nyetir yang ekstrim, hasil tes Wuling berakhir dengan sangat memuaskan. Tidak ditemukan kerusakan selain kondisi ban mobil yang sedikit aus.
Belum lagi modul kelistrikan Wuling yang di support oleh Bosch, asal Jerman, yang membuat merek Wuling lambat laun bisa diterima masyarakat sebagai mobil dengan kualitas bagus dengan harga kompetitif serta jaminan purna jual ala General motor.
Kini paradigma 'made In China' yang dulu terpuruk, lambat laun bangkit.
Dan kekuatan merek-merek dagang yang saya sebut terakhir itulah yang turut merecovery nama 'made In China' ke posisi yang lebih mapan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H