Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Redupnya Kemewahan Brunei dan Budaya Kerja Keras Jepang

26 November 2018   16:32 Diperbarui: 26 November 2018   16:49 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesibukan di Pabrik Toyota Motor Company ( Sumber foto: Car Vaganza)

Kalau boleh dianalogikan, negeri yang menina-bobokan warganya dengan subsidi yang melimpah itu ibarat orang tua yang memanjakan anak-anaknya dengan materi, memberi apapun yang diinginkan anaknya, memberi anaknya warisan harta tanpa membekali anaknya dengan pendidikan yang layak. Sehingga membuat anak-anaknya bodoh, tapi melimpah harta tanpa bisa mengelolanya. Dan ketika meninggal, lambat laun harta itu akan habis, dan bangkrut.

Lalu adakah contoh negara yang mendidik warganya, membangun kualitas SDM dengan cara membentuk kualitas sumberdaya manusia yang lebih baik dengan kedisiplinan?

Kesibukan di Pabrik Toyota Motor Company ( Sumber foto: Car Vaganza)
Kesibukan di Pabrik Toyota Motor Company ( Sumber foto: Car Vaganza)
Jepang, China, Korea adalah contoh negara Asia yang menekankan hal itu untuk membangun negeri. Setidaknya begitulah menurut Pak Rintar. Dan begitulah adanya.

Jepang salah satu contoh negara yang tak begitu pusing soal penghasilan dari Sumber daya alam. Jepang sibuk membuat barang-barang produksi yang akan dipakai oleh masyarakat seluruh dunia.

Di belahan bumi ini siapa yang tak memakai barang produksi Jepang? Siapa yang tak menggunakan barang otomotif buatan Jepang?

Bahkan mayoritas kendaraan PBB adalah Toyota. Sehingga walau Jepang tidak mempunyai banyak Sumber Daya Alam yang bisa di Eksplorasi untuk dijadikan duit, mereka nggak pusing.

Mereka asyik melakukan riset untuk memproduksi barang-barang yang akan memudahkan hidup manusia. Mereka membangun dengan segenap kedisiplinan yang tinggi.

Beda Jepang, tentu jauh beda dengan Brunei. Kalau Brunei memberi segudang kemudahan warganya dengan segala subsidi, maka Jepang akan sangat mengapresiasi warganya yang bisa memberi kontribusi. Memberi upah tinggi pada pekerja yang berkualitas. Dengan begitu warga Jepang tahu artinya gimana harus hidup, kerja cerdas dan keras. Karena hanya itulah yang akan bisa menjamin kelangsungan hidup mereka dengan layak.

Tanpa itu, siap-siap menjadi tuna wisma alias gelandangan bin gembel. Karena harga properti sangat mahal di Jepang. Wajar, mengingat penduduk Jepang yang lumayan padat dengan besaran area yang tak begitu luas, serta biaya hidup yang mahal.

Warga Jepang tak kenal istilah santai. Karena itu bukan budaya mereka. Karena faktor tuntutan hidup. Karena mereka sadar bahwa tak bisa menyandarkan kehidupan pada subsidi pemerintah semata.

Mereka sadar betul, bahwa mereka tak punya banyak sumber daya alam yang cukup banyak untuk bisa menopang berdirinya satu negara yang makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun