Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadi Penulis Itu Susah!

13 September 2018   19:57 Diperbarui: 14 September 2018   19:38 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : boldomatic dotcom

Jangan pernah jadi penulis, jangan pernah!

Yiech akan selalu perang batin dengan profesi ini. Yiech akan serba salah. Serba resah.

Terbangun tengah malam, pis, minum, niatnya tidur lagi sambil dengar lagu. Njilalah kersaning Allah, ternyata lagu yang didengar memberi inspirasi. Badan yang udah bobo ganteng (karena saya cowok), pun diangkat lagi, buka laptop.

Lhadalaaa...low bat.

Ambil Phablet, buru-buru diketik tuh ide. Tap..tap...tap...

Jadi tulisan.

Mau tidur lagi susah. Lari ke dapur, panasin air, bikin kopi. Namanya ngopi, ya nggak bisa tidur. Ngopi ya sambil duduk. Benar kata orang, kalau ngopi pasti nggak bisa tidur. Gimana tidurnya, kan lagi ngopi. Gimana ngopinya, lha wong lagi tidur.

Menjelang matahari terbit, baru tidur

Baru beberapa jam tidur, bangun, bawa ganti baju digantung jok belakang. Cuci muka doang dan ngebut ngantor. Sampai dikantor meeting. Selesai meeting check WhatsApp

" Eh mas, gimana design saya? Udah kelar?"

Atau, " Mas, bikinin konsep E-commerce, tapi jangan mahal-mahal ya..."

"Mas, running text di situs saya terlalu cepat tuh. Bisa nggak  agak dilambatin? Ubah coding-nya gitu..."

Mendengarnya sambil ngantuk.

Kadang lagi di jalan, asyik denger Dream Theater, ada ide pula. Terutama pas lagu Another day. Sambil nyetir pas macet sambil nulis.  Pas mobil depan jalan. Tetap asyik nulis. Klakson bersahutan dari pengendara dibelakang.

Ahh...nggak pengertian amat. Padahal di kaca belakang udah ada tulisan, ' Be patience, writer's car a head!'

Begitulah, penulis itu sering kali semaunya. Kalau pas lagi ada ide, nulis ya nulis aja. Gak peduli apapun lagi. Kadang diliputi rasa bersalah karena penyaluran yang tidak pada tempatnya. Abis kalau sampai ide ilang, rasanya kayak orang patah hati ditinggal Miyabi. There's something lost, u know....(bahasanya mangkin ngawur)

Penulis itu pekerjaan susah. Penulis tuh susah ngatur diri sendiri. Penulis tuh moody. Kalau lagi nggak mood, rasanya seluruh isi bumi ini menyebalkan.

Kadang udah selesai nulis, di posting, ada komen gini, " Aku tuh benci tiap kali baca tulisanmu..."

Coba ulangi, 'benci tiap kali baca tulisanmu'. Berarti selalu baca tulisanku sampai habis, dan selalu benci...

Hahhh?

Ahahahah...itu yang komen sahabat saya sendiri kok. Dan definisi benci yang dia lontarkan lebih kearah gemas, geregetan.

Atau...aaargghhhh.

Percayalah, saya penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun