Mohon tunggu...
Husein Naufal
Husein Naufal Mohon Tunggu... Penulis - Berkarya lah

Seorang penjelajah waktu dan jarak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Redup Tak Kunjung Usai

29 Juni 2020   09:50 Diperbarui: 29 Juni 2020   13:20 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu menangis entah bahagia entah jua kesedihan meratapi megahnya perkotaan tak lagi terlihat kelamnya masa lalu. Ibu pun terus bertumbuh tapi tak jua menutupi kepiluan.

Beberapa citta tak sengaja keluar dari bibirnya, 

Tinggi tetaplah tinggi

Yang kaya semakin kaya

Salahkah aku?

Miskin biarlah tetap seperti itu.

Dewa-dewa di atas sana mengeluh karena kejahatan merajalela di tanah kekuasaannya. Peribumi yang jelata menangis karena raja-rajanya enggan membuka kedua matanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun