Mohon tunggu...
Andi DimasHusaini
Andi DimasHusaini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Raket

Fakta dan Prestasi Jonatan Christie "Jojo" dari Mata Sang Pelatih

15 April 2021   14:18 Diperbarui: 15 April 2021   14:36 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Prestasi gemilang yang diraih seorang atlet nggak terlepas dari peran dan gemblengan pelatihnya.
Demikian pula Jonatan Christie alias Jojo, peraih medali emas nomor tunggal putra dari cabang bulu tangkis.

Prestasi Jojo menjadi perhatian karena cabang bulu tangkis terakhir menyumbangkan emas dari tunggal putra pada Asian Games 2006 melalui Taufik Hidayat.

Selain peran pelatih, apa yang diraih Jojo juga didapatkan secara instan karena melalui perjuangan dan pengorbanan.
Hendry Saputra, pelatih kepala tunggal putra Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), bahagia, persiapan bagi Jojo dan pemain tunggal putra lainnya dilakukan dalam waktu lama.

Persiapan itu nggak hanya fisik, melainkan juga teknik dan mental.

Bagaimana seorang Jojo di mata pelatihnya, Hendry Saputra?

1. Kenal Jojo sejak umur 10 tahun

Hendry mengatkan sudah bakat bakat Jojo sejak kecil.  Ia telah mengenal Jonatan Christie saat ia bergabung di PB Tangkas Intiland pada usia 10 tahun.

"Tapi, di Pelatnas kurang lebih tiga tahun bersama," ujar Hendry. Saat usia 15 tahun, Jojo menjadi juara di salah satu kompetisi tingkat nasional.  Setelah itu, Jojo bergabung di Pelatnas.
 Hendry mulai melatih Jojo di Pelatnas saat peraih medali emas Sea Games 2017 itu menginjak usia 18 tahun.

2. Karakter Jojo

Hendry, Jojo merupakan salah satu atlet yang mempunyai semangat tinggi

"Kalau karakter hampir sama (dengan atlet lain). Tapi saya lihat dia (Jojo) kemauannya keras, ambisinya, motivasinya, bagus," ujar Hendry.

Ternyata, semangat Jojo ini telah muncul sejak kecil.
"Tinggi daya juangnya sama (dari kecil), cuma kualitasnya beda. Dulu di nasional, sekarang di dunia," kata dia.

Menurut Hendry, Jojo menjadi salah satu atlet yang mempunyai potensi bagus di Indonesia.
"Saya rasa banyak pemain yang seperti Jojo, tapi ini saya lihat (Jojo) salah satu bagian yang bagus dari tim kita, PBSI, khususnya, di tunggal putra," papar Hendry.
Selain itu, Hendry menilai, Jojo merupakan sosok yang disiplin dan fokus dalam latihan.

3. Kualitas harus ditingkatkan

Jojo berhasil menyabet medali emas Asian Games 2018 kategori individu sektor tunggal putra.

Akan tetapi, Hendry mengingatkan, Jojo tetap harus meningkatkan kualitas permainannya.
"Kekurangan, saya rasa, mungkin dari tingkat kualitasnya perlu ditingkatkan lagi," kata Hendry.

4. Belajar dari kekalahan

Dalam beberapa pertandingan selama Asian Games 2018, Jonatan Christie mengalami kekalahan pada partai beregu putra tim Indonesia.

Menurut Hendry, Jojo belajar dari kekalahannya sehingga punya motivasi yang lebih baik.
Oke aja (pemulihan mentalnya), ya karena dari kekalahan kita belajar. Dari kekalahan waktu di beregu, kita bisa belajar untuk di perorangan,

"ujar Hendry. Selain itu, latihan fisik, mental, dan teknik Jojo juga harus terus diasah.

5. Indonesia selalu juara

Sebagai seorang pelatih, Hendry mengaku senang atas prestasi yang ditorehkan anak didiknya.  Semua ini buah dari kerja keras yang telah dilakukan. "Karena kami sudah siap, kami mengharapkan ini jauh-jauh hari, dengan seizin Tuhan, semua berjalan dengan baik," kata dia.

 Berharap, kemenangan Jojo tersebut dapat dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi.  Demikian pula untuk pemain bulu tangkis lainnya. "Kalau bisa juara terus. Jangan gampang puas diri. Fokus, berikan yang sebaik mungkin," kata Hendry.

Andi Dimas Husaini Akmal, Mahasiswa Ilmu komunikasi Universitas ahmad dahlan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun