Pendahuluan
Pembangunan gapura di Desa Alur Alim yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun adalah contoh cemerlang dari keterlibatan akademik yang memberikan dampak sosial yang signifikan. Gapura ini dirancang untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dan berfungsi sebagai simbol kebanggaan serta semangat nasionalisme bagi warga desa. Refleksi ini akan mengeksplorasi makna dari proyek ini serta dampaknya terhadap masyarakat dan mahasiswa yang terlibat.
Konteks dan Tujuan
Pembangunan gapura ini dipimpin oleh Ahmad Husairi, Panglima KKN Melayu Serumpun, dengan tujuan utama untuk menyambut perayaan kemerdekaan dan menandai pintu masuk ke Desa Alur Alim. Tujuan tersebut lebih dari sekadar membuat struktur fisik; gapura ini dimaksudkan untuk menjadi pemicu semangat nasionalisme di kalangan warga desa. Dalam konteks ini, gapura bukan hanya menjadi landmark fisik tetapi juga simbol integrasi dan semangat kebangsaan.
Partisipasi dan Apresiasi
Proyek ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa, yang secara bersama-sama menyumbangkan tenaga dan waktu mereka. Hal ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi di antara warga desa dan mahasiswa. Apresiasi dari Kepala Desa Alur Alim, Armia, dan Kepala Dusun, Mukhlis, menggarisbawahi betapa pentingnya kerjasama dalam proyek ini. Mereka menganggap bahwa kegiatan ini tidak hanya mencerminkan persatuan yang kuat tetapi juga penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Dampak Terhadap Masyarakat
Pembangunan gapura ini membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Alur Alim. Gapura ini diharapkan tidak hanya memperindah desa tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan nasionalisme. Melalui keterlibatan aktif dalam proyek ini, warga desa merasa lebih terhubung dengan sejarah dan budaya mereka, serta termotivasi untuk berkontribusi pada kemajuan desa.
Dampak Terhadap Mahasiswa KKN
Bagi mahasiswa KKN, proyek ini adalah pengalaman berharga yang melatih keterampilan mereka dalam manajemen proyek, kerja sama tim, dan interaksi dengan masyarakat. Mereka tidak hanya memperoleh pengalaman praktis tetapi juga merasakan kepuasan batin dari kontribusi mereka terhadap pembangunan dan kemajuan desa. Gapura yang mereka bangun menjadi simbol konkret dari dampak positif yang dapat mereka berikan kepada masyarakat.
Kesimpulan
