Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyisi Redup Pagi Menjelma Kultus Kekuatan

10 Oktober 2024   03:49 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Akhmad Husaini

Merenta titah datang mementang alur
hampa tergugah selalu ada manfaat dibawa
nanti merasa kekuatan tinggi daya nalar menata
kuasa lembut ketentuan jelita mewarna
merasa gemulai tandas melingkupi ragam
potensi kerling jalinan suram rindu istimewa
 
Menyisi redup pagi menjelma kultus kekuatan
imajinasi sebatas kemampuan bernaung idaman ambisi awal ketenangan berhimpit kemesraan kondisi membaur asmara irama
celoteh musim tentu memikat ragam
candaan hati terpana gerutu belai kelembutan
pagi menata menjalin arus wujud berpantang
 
Konotasi limpahan gerus petuah merasuk
kepingan imitasi melurus kehadiran menegaskan aturan mesra sinis menampak jejak
perilaku menuai selera instuisi terdampar
terhenyak menanti gelora penasti diri meneguh
jejak peraman sadar sepenuh kesadaran
 
Ingin lari menghindar tak nyaman hati menegas peraman syahdu bentang alam memikat
pandang menggebu niscaya rindu kemerduan
nyanyian sendu terus berusaha jadi lebih baik
lagi tentu lelah meniku jalan teguh tertambat
ambisi jauh berjalan bimbang rasa mengadu potensi

Hambatan suara menerpa sukma menuai imajinasi belenggu janji akan menampak merayu
situasi sepanjang itu masih ada nyata
tirani pualam sendu kehendak penuh obsesi
ungkapan langgam asumsi penasti prahara
peluang nafiri harkat derajat bungkam sensasi

Angkinang Selatan, 10 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun