Hari-hari pantas seiring waktu terus berjalan
dengan riuh pasti kau tetap memikat ego
perhatian nanti mengalun syahdu nyanyian bertiku semu rinai selalu mengurai gairah retas bertemu kunang-kunang menembus gelap malam
mendaur redam keutuhan dalam ruang menyatu
Apapun itu pastikan menjadi perias musim
benak imaji terkekang lagu merindu intim
gerus sempurna membias cakrawala tandas
jangan dibuang-buang ketika itu sayang terbatas kelindan waktu menubir cahaya semakin retas berdua
sama saja saling melintas mimpi-mimpi mengejar sukses seteru mesti terbias mendapatkan banyak
Harapan menerpa sesuatu merasakan segala
dengan sepenuh paham bersatu kau senang
bangga selalu menyatu ambisi menegas jejak
penuh tirai menentu biasa dapatkan banyak cerita penuh gerutu masih ada malam penantian
tumpuan terbiasa kau merasakan derita itu
Sebentar kau merasa sendu semakin tabik bergetar
lewat tata kritis terus genggaman memutar mengatur lamunan perwujudan semu terlerai rias hari dengan cumbuan nasib diri membelai penantian terhenyak dalam tujuan bekal kekasih
asmara menuang hajat wahana menanti keindahan
Angkinang Selatan, 4 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H